Kamis, Maret 20, 2025
26.9 C
Jakarta

Harga Emas Merosot Tajam! Dolar Perkasa, Investor Waspadai Data Inflasi

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia anjlok ke level terendah dalam lebih dari dua minggu pada penutupan perdagangan Kamis (27/2/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (28/2/2025) WIB. Penguatan dolar AS membuat logam mulia ini kehilangan daya tariknya, sementara investor menanti data inflasi utama yang bisa memberi petunjuk soal kebijakan moneter Federal Reserve.

Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat turun 1,1% ke US$2.885,13 per ons setelah sempat menyentuh level terendah sejak 12 Februari. Sebelumnya, emas sempat mencetak rekor tertinggi di US$2.956,15 pada Senin karena lonjakan permintaan aset safe haven.

Kontrak berjangka emas AS juga merosot 1,2% ke US$2.895,9 per ons.

“Arah pergerakan emas sebenarnya sudah jelas. Koreksi jangka pendek dan aksi ambil untung ini adalah bagian normal dari siklus,” kata Alex Ebkarian, Chief Operating Officer di Allegiance Gold.

Indeks dolar AS melonjak 0,7%, membuat harga emas dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

Pelaku pasar kini mengalihkan perhatian ke indeks Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang akan dirilis Jumat. Data ini diperkirakan tetap di 0,3% menurut survei Reuters.

Jika angka PCE menyimpang jauh dari ekspektasi, reaksi negatif bisa terjadi. Hal ini bisa memperkuat spekulasi bahwa The Fed tidak akan buru-buru memangkas suku bunga, menurut Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

Saat ini, pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya dua kali tahun ini, dengan total penurunan sekitar 55 basis poin hingga 2025.

Investor juga menantikan pidato dari beberapa pejabat The Fed yang dijadwalkan pada hari ini untuk mencari petunjuk lebih lanjut soal kebijakan moneter.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memastikan tarif impor dari Meksiko dan Kanada akan berlaku mulai 4 Maret. Dia juga menambahkan bahwa China akan dikenakan tarif tambahan 10% pada hari yang sama.

Meski emas tengah melemah, prospek harga tetap bullish. “Emas berpotensi menembus US$3.000 per ons dalam 30 hingga 60 hari ke depan, tergantung reaksi pasar terhadap kebijakan tarif,” ujar Ebkarian.

Logam mulia lain juga ikut melemah. Perak turun 1,2% ke US$31,45 per ons, platinum turun 1,2% ke US$954,05, dan paladium melemah 0,6% ke US$921.

Artikel Terkait

Harga Emas Menguat! The Fed Tahan Suku Bunga dan Isyaratkan Dua Pemangkasan di 2025

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali naik pada penutupan...

Harga Minyak Stabil! The Fed Sebut Ketidakpastian Ekonomi Meningkat

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia stabil pada...

Emas Cetak Rekor Baru! Ketegangan di Gaza dan Tarif Trump Jadi Pemicu!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini