STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan bergerak sideways pada kisaran 7.080-7.170. Demikian dikemukakan oleh Fanny Suherman, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, dalam laporan riset yang dipublikasikan hari ini.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways di range 7.080-7.170. Level support IHSG berada di 7.060-7.080 dan level resist IHSG berada di 7.150-7.170,” ujar Fanny.
Pada penutupan perdagangan Kamis (7/11/2023), IHSG berakhir menguat 47,227 poin atau naik 0,67% menjadi 7.134,623, dari penutupan Rabu (6/12) di posisi 7.087,395. Ini seiring naiknya harga saham 177 dari 760 emiten yang sahamnya ditransaksikan, Rabu (6/12). Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 390 miliar. Adapun saham-saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BMRI, INCO, ACES, dan EXCL.
Untuk perdagangan hari ini, kata Fanny, BNI Sekuritas merekomendasikan enam saham berikut:
1.MAPI: Spec Buy
Beli di Rp 1580-1620, cutloss jika break di bawah Rp 1580. Jika tidak break dibawah Rp 1580, potensi naik dengan target jual di 1670-1700.
2.BBNI: Spec Buy
Beli di Rp 5225-5250, cutloss jika break di bawah Rp 5225. Jika tidak break dibawah Rp 5225, potensi naik dengan target jual di Rp 5350-5400.
3.NCKL: Spec Buy
Beli di Rp 1000-1010, cutloss jika break di bawah Rp 970. Jika tidak break dibawah 1000, potensi naik dengan target jual di Rp 1030-1060.
4.MDKA: Buy jika Break di atas Rp 2540
Target jual di Rp 2600-2640. Hati-hati jika belum break di atas Rp 2540, potensi koreksi dulu ke sekitar level Rp 2400-2450.
5.ADMR: Spec Buy
Beli di Rp 1270-1290, cutloss jika break di bawah Rp 1270. Jika tidak break dibawah Rp 1270, potensi naik dengan target jual di 1320-1370.
6.SCMA: Spec Buy
Beli di Rp 150-152, cutloss jika break di bawah Rp 150. Jika tidak break dibawah Rp 150, potensi naik dengan target jual di Rp 157- 160.