STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Menjelang dirilisnya data inflasi Amerika Serikat, Bursa Saham Wall Street kompak berakhir melemah pada penutupan perdagangan Senin (26/2/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (27/2/2024).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup turun 62,30 poin, atau sekitar 0,16%, menjadi 39.069,23. Demikian pula dengan indeks S&P 500 (SPX), melemah 19,27 poin, atau sekitar 0,38%, menjadi 5.069,53. Setali tiga uang, indeks komposit Nasdaq (IXIC), merosot 20,57 poin, atau sekitar 0,13%, menjadi 15.976,25.
Para investor sedang menantikan data indeks belanja konsumsi pribadi yang akan menjadi acuan untuk mengukur laju inflasi di Amerika Serikat. Jika inflasi masih tinggi, kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve bisa tertunda. Menurut instrumen FedWatch CME Group, para pelaku pasar saat ini berkeyakinan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed mungkin baru akan terjadi pada bulan Juni.
Selain itu, saham Alphabet, yang merupakan perusahaan induk dari Google, turun sebesar 4,44% setelah mengumumkan rencana peluncuran ulang instrumen kecerdasan buatan dalam beberapa pekan ke depan. Sedangkan saham perusahaan investasi Berkshire Hathaway juga mengalami penurunan sebesar 1,94%, dipicu oleh kekhawatiran para investor terhadap rencana tuntutan hukum terhadap perusahaan utilitas miliknya, PacifiCorp, oleh pemerintah AS