STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kenaikan kontribusi kepada Negara dalam bentuk pembayaran pajak dan pemenuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 15%.
Syarif Faisal Alkadrie, Sekretaris Perusahaan ANTM, mengemukakan, ANTM memberikan kontribusi kepada Negara sebesar Rp2,82 triliun pada 2022, meningkat dibandingkan sebesar Rp2,44 triliun pada 2021.
“ANTM sebagai perusahaan yang menjadi salah satu sumber pendapatan Negara, selalu berupaya menjalankan operasi sesuai good mining practices,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (22/5).
Sebagai informasi, emiten tambang produsen emas ini mencatat laba tahun berjalan sepanjang tahun 2022 sebesar Rp3,82 triliun. Angka tersebut naik 105% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp1,86 triliun.
Capaian pertumbuhan tersebut didukung oleh optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas dan bauksit di tengah kondisi pemulihan ekonomi global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam mulia sepanjang tahun 2022.
Optimalisasi tingkat produksi dan penjualan komoditas utama Perseroan mendukung capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sepanjang 2022 yang mencapai sebesar Rp7,35 triliun, naik 29% dari EBITDA tahun 2021 sebesar Rp5,71 triliun.
Sepanjang tahun 2022, ANTAM mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp45,93 triliun, tumbuh 19% jika dibandingkan sebesar Rp38,45 triliun pada 2021. Kontribusi penjualan Perseroan terutama berasal dari dalam negeri yang mencapai Rp36,58 triliun atau setara 80% dari total penjualan bersih sepanjang 2022.
Pada 2022, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 69% terhadap total penjualan perseroan dengan nilai penjualan sebesar Rp 31,63 triliun. Volume penjualan logam emas mencapai 34,97 ton, tumbuh 19% jika dibandingkan capaian penjualan tahun 2021 yang sebesar 29,39 ton.
Dari sisi posisi keuangan, pada 2022 Perseroan mampu memperkuat struktur keuangan. Ini tercermin dari nilai ekuitas konsolidasian ANTAM yang mencapai Rp23,71 triliun pada 2022, tumbuh 14% dibandingkan 2021 sebesar Rp20,84 triliun.