Kamis, September 19, 2024
28.2 C
Jakarta

Kinerja Solid, Bumi Serpong Damai Raih Pendapatan Rp7,31 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatat kinerja keuangan solid pada Januari-September 2023. BSDE membukukan pendapatan Rp7,31 triliun pada kuartal III 2023. Kontributor terbesar pendapatan BSDE dari segmen penjualan tanah (lot), bangunan, dan strata title yang mencapai 82,57% dari total pendapatan Rp6,03 triliun. Segmen ini naik 8,15% dibanding pencapaian tahun lalu Rp5,58 triliun.

Hermawan Wijaya, Direktur BSDE dalam siaran pers, Senin (28/11) mengemukakan,soliditas pendapatan di atas mendorong laba BSDE yang dapat diatribusikasikan kepada pemilik enitas induk tumbuh 92,64% menjadi Rp1,77 triliun per September 2023, dibanding Rp918,30 miliar per September 2022.

“BSD City, sebagai flagship project menjadi kontributor pendapatan terbesar. Hal itu terefleksi pada prapenjualan kuartal III-2023 yang mencapai Rp8,8 triliun. Penjualan unit residensial maupun komersial kawasan BSD City 75% terhadap keseluruhan angka prapenjualan,” tulis Hermawan dalam keterangannya.

Menurut Hermawan, besarnya angka penjualan residensial ditopang penjualan unit produk unggulan BSD City seperti Enchante, Eonna, Tanakayu, Nava Park dan Hiera. Penjualan ruko sebagian besar dari Enchante Business Park, dan Delrey Business Townhouse BSD City, bersama Front Row Studio Loft Kota Wisata Cibubur. Unit apartemen dari penjualan unit The Elements, Southgate, dan Aerium, di Jakarta, dan Akasa, Upper West dan Marigold, di BSD City.

Hermawan menjelaskan, proyek kota mandiri BSDE tersebut tidak berlebihan disebut sebagai salah-satu perintis pembangunan pota pandiri di sekitar Jabodetabek. Hal ini merupakan visi dari founders untuk mengantisipasi kepadatan penduduk dan sulitnya mencari lahan hunian di ibukota Jakarta. Untuk menarik minat, BSDE menyiapkan kota mandiri berkonsep mixed-used. Mulai dari kawasan hunian, komersial, perkantoran, pendidikan hingga hiburan (mal dan arena rekreasi).

Perjalanan panjang BSD City, papar Hermawan, bermula dari tahun 1984. Pada saat itu, founders mendirikan Bumi Serpong Damai. Pada 1989 mulai membangun BSD City tahap I seluas 1.500 hektare hektar. Visi para founders itu, menyulap kawasan BSD City sebagai pusat ekonomi baru daerah sub-urban Jakarta. Pada 2007 pembangunan tahap I telah diselesaikan sebagian besar, dan tahap membuka pengembangan tahap II dengan area pengembangan seluas 2.000 ha.

Kini,lanjut Hermawan, tahap II hampir rampung dan BSDE mulai masuk pengembangan tahap III seluas 2.450 hektar. Saat ini, BSDE selain dikenal sebagai pemilik dan pengembang Kota Mandiri terbesar Indonesia juga sebagai salah satu emiten properti dengan nilai kapitalisasi terbesar Indonesia yakni Rp21,28 triliun per 31 Oktober 2023. Setelah melalui restrukturisasi pada 2010, Bumi Serpong induk bagi beberapa anak perusahaan properti milik Sinar Mas Land seperti Duta Pertiwi (DUTI), Sinar Mas Wisesa, Sinar Mas Teladan, dan lain-lain, masing-masing mengelola proyek properti bernilai tinggi berbagai kota besar Indonesia.

Saat ini, demikian Hermawan, BSDE memiliki diversifikasi proyek solid, dan beragam. Diversifikasi portofolio proyek tersebar pada sembilan kota besar Indonesia. Yaitu, Jabodetabek, Palembang, Medan, Balikpapan, Samarinda, Manado, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Setiap proyek didukung konektivitas unggul terhubung dengan jalan raya utama, dan pusat transportasi publik, sehingga sangat diminati masyarakat. Terbaru, pada 2022, BSD CITY terhubung langsung dengan Tol Serpong-Balaraja meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas di kawasan tersebut.

Per September 2023, BSDE memiliki cadangan real estat senilai total Rp13,66 triliun. Persediaan tersebut terdiri dari tanah dan bangunan siap jual senilai Rp4,28 triliun, bangunan sedang dikonstruksi Rp2,18 triliun, tanah sedang dikembangkan Rp7,20 triliun, persediaan hotel dan lainnya Rp1,06 miliar. Sebagian besar persediaan itu, berada di BSD City, flagship project Sinar Mas Land di Indonesia.

Menurut Hermawan, insentif jilid III oleh pemerintah sektor properti akan jadi pendorong positif pertumbuhan properti tahun ini, dan awal tahun depan. “Dengan kondisi fundamental solid, cadangan lahan, dan proyek berlimpah, perseroan optimistis akan terus tumbuh berkelanjutan, dan memberi nilai lebih bagi pemangku kepentingan terutama para pemegang saham,” ujarnya.

Artikel Terkait

Laba Summarecon Agung Tumbuh 70,5% di Semester I 2024, Ini Penopangnya

STOCKWATCH (JAKARTA) – Laba PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)...

Melesat 1.629%, Laba Lippo Karawaci Rp19,88 Triliun di Semester I  2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan...

Resmikan Mandiri Digital Tower, Erick Thohir Dorong Pentingnya Cyber Security

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Mandiri...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini