STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) resmi tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (07/2/2024). Perseroan yang bergerak di bidang di Industri Sepeda dan Industri Sepeda Motor Roda Dua dan Tiga ini merupakan perusahaan tercatat ke-11 yang melantai di BEI pada tahun 2024.
Pada saat pembukaan perdagangan, harga saham UNTD naik Rp40 (16,17%) menjadi Rp280, dari harga penawaran perdana Rp240 per saham. Menurut data RTI, hingga waktu tersebut, saham UNTR berada di rentang harga Rp234-280 per unit. Volume perdagangan saham UNTD di Pasar Reguler BEI mencapai 80,38 juta unit senilai Rp20,29 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 7.225 kali.
Menurut pengumuman BEI, Rabu (07/2/2024), sebanyak 6,666 miliar saham UNTD bernominal Rp25 per unit itu dicatatkan di BEI pada Rabu (07/2/2024). Jumlah ini terdiri atas 5 miliar unit saham pendiri dan sebanyak 1,666 saham penawaran umum. Saham UNTD dicatatkan di Papan Pengembangan.
Direktur UNTD, Andrew Mulyadi, menjelaskan dari IPO ini, Perseroan menargetkan perolehan dana sebesar Rp400.000.008.000. Adapun harga saham IPO UNTD dipatok sebesar Rp240 per unit. “Seluruh Dana IPO akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang terkait dengan produksi e-motor dan e-moped antara lain untuk melakukan pembelian bahan baku seperti frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi-information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspension.” Ujarnya, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Andrew menambahkan “Antusiasme para investor terhadap saham UNTD sangat tinggi,”
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri sepeda dan sepeda motor, Perseroan optimistis memegang posisi yang kuat dalam persaingan bisnis. UNTD dikenal dengan merek United Bike untuk sepeda dan United E-Motor untuk sepeda motor listrik. Saat ini, Perseroan mendistribusikan sepeda ke 490 dealer di dalam negeri dan 15 dealer di luar negeri.
Menggunakan reputasi yang telah dibangun selama bertahun-tahun, Perseroan merencanakan penetrasi ke pasar sepeda motor listrik. Dengan merek “United” yang dipercaya dan jaringan distribusi yang luas, Perseroan yakin bisa menjadi pemain dominan. “Kami meyakini dengan kekuatan merek dan jaringan distribusi yang luas, United E-Motor dapat menjadi pemain dominan di pasar sepeda motor listrik,” ujar Andrew.
Andrew, menyatakan, “Kesuksesan kami dalam inovasi pada motor listrik dapat menjadi tonggak bagi pengembangan produk kendaraan listrik berbasis baterai lainnya di masa depan. Beberapa industri lain seperti olahraga atau rekreasi bisa menjadi target kami di masa depan.” Perseroan memiliki kapabilitas untuk membuat produk kendaraan listrik lainnya seperti mobil golf dan ATV.
Selain itu, dengan meningkatnya permintaan untuk motor listrik di Indonesia, diharapkan akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan. Hal ini juga membuka peluang untuk pertumbuhan bisnis di masa mendatang. “Permintaan yang meningkat untuk motor listrik di Indonesia akan memberikan dampak positif pada kinerja keuangan Perseroan,” tambah Andrew.
Sebagai informasi, emiten di bidang idustri sepeda dan industri sepeda motor roda dua dan tiga ini membukukan laba sebesar Rp46,83 miliar pada Januari-Juli 2023, melonjak 114,21% jika dibandingkan Rp21,47 miliar periode sama 2022. Peningkatan laba ini seiring kenaikan penjualan bersih UNTD sebesar 93,55% menjadi Rp479,77 miliar pada Januari-Juli 2023, dari Rp247,86 miliar pada Januari-Juli 2022.
Selama Januari-Juli 2023, kapasitas produk sepeda Perseroan mencapai 41.282 unit, berikut sepeda listrik sebanyak 21.361 unit, sepeda motor listrik sebesar 927 unit, dan suku cadang 20.100 unit. Dari hasil produksi di atas, segmen sepeda mengkonstribusi penjualan sebesar Rp267,25 miliar pada Januari-Juli 2023. Disusul segmen sepeda listrik sebesar Rp127,63 miliar, segmen sepeda motor listrik sebesar Rp16,83 miliar, dan segmen suku cadang sebesar Rp64,04 miliar.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan UNTD juga naik lebih tinggi dari penjualan yakni sebesar 112,18%, jadi Rp369,81 miliar pada Januari-Juli 2023, dari Rp174,29 miliar pada periode sama 2022. Akan tetapi, laba kotor Perseroan tumbuh 49,44% menjadi Rp109,95 miliar pada Januari-Juli 2023, dibanding Rp73,57 miliar pada Januari-Juli 2022.
Setelah dikurangi beban usaha, emiten beraset Rp832,597 miliar per Juli 2023 itu membukukan laba usaha sebesar Rp80,64 miliar pada Januari-Juli 2023, tumbuh 73,84% dibandinkan Rp46,39 miliar pada Januari-Juli 2022.
Total kewajiban UNTD per Juli 2023 sebesar Rp617,469 miliar, naik 3,83% dari Rp594,66 miliar per Desember 2022. Ini terdiri atas keajiban jangka pendek Rp550,71 miliar dan kewajiban jangka panjang Rp66,75 miliar. Adapun jumlah ekuitas Perseroan per Juli 2023 sebesar Rp215,12 miliar.