STOCKWATCH.ID (KUALALUMPUR) –Laba bersih Maybank melesat 28,5% menjadi RM2,17 miliar pada kuartal ketiga 2022, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini antara lain ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional bersih (net operating income) Perseroan sekitar 20,6% menjadi RM7,41 miliar.
Adapun pertumbuhan pendapatan operasional bersih bank keempat terbesar di kawasan Asia Tenggara dari segi aset itu, seiring naiknya pendapatan berbasis dana bersih (net fund based income) sebesar 12,2% menjadi RM5,30 miliar dari RM4,72 miliar. Selain itu, pendapatan fee based bersih Perseroan juga melonjak 48,0% menjadi RM2,12 miliar dibandingkan RM1,43 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Naiknya pendapatan fee based bersih Maybank terutama didukung pendapatan dari perdagangan surat hutang mark-to-market dan valuta asing. Sedangkan kenaikan pendapatan berbasis dana bersih ditopang oleh pertumbuhan kredit yang membaik dan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM).Selama periode Januari-September 2022, kredit Maybank (gross) tumbuh 8,2% secara tahunan. Sedangkan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) menguat 8 basis poin menjadi 2,39% dari 2,31%. Adapun total simpanan nasabah naik 4,9%.
Hingga September 2022, pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) tercatat melonjak sebesar 20,8% menjadi RM4,02 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Di lain sisi, biaya overhead Perseroan meningkat menjadi RM3,39 miliar dari RM2,82 miliar tahun sebelumnya. Kendati begitu, Manajemen Maybank mampu menurunkan net impairment losses sekitar 25,2% menjadi RM0,84 miliar dari RM1,13 miliar tahun sebelumnya. Maybank berhasil membukukan peningkatan laba sebelum pajak (PBT)sebesar 41,4% menjadi RM3,21 miliar.
Maybank mencatat posisi modal dan likuiditas yang kuat per 30 September 2022 dengan rasio modal inti utama (Common Equity Tier/CET1) sebesar 13,84%. Adapun total rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 17,15%. Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio Grup berada pada posisi sehat yaitu 144,2%, jauh di atas ketentuan regulator yakni 100%.
Menurut perekonomian di kawasan ASEAN terus menguat pada sembilan bulan terakhir seiring Kembali normalnya kegiatan bisnis. Kondisi tersebut mendukung pertumbuhan, khususnya dari segi portofolio kredit di pasar regional dimana Maybank beroperasi. Grup akan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnis, namun di lain sisi, tetap optimis dalam menyambut prospek pertumbuhan hingga akhir tahun 2022.
“Sejalan dengan strategi Grup M25 yang belum lama ini digalakkan, kami akan terus mengedepankan kebutuhan nasabah (customer centricity) dan membangun kepemimpinan dalam bidang keberlanjutan serta memperkuat layanan wealth management berbasis Syariah.”
Dato’ Khairussaleh Ramli, Group President & CEO menambahkan, pihaknya akan terus memantau kualitas aset serta mengantisipasi arus pertumbuhan pendapatan Grup, khususnya dari penyaluran kredit maupun pendapatan berbasis non-bunga (fee based).
“Perekenomian di ASEAN akan terus bertumbuh sampai dengan tahun depan walaupun akan melambat. Namun demikian kami akan tetap menjaga posisi modal dan likuiditas yang kuat untuk mengantisipasi risiko penurunan kinerja di wilayah operasi Grup. Kami juga akan melanjutkan penerapan lima strategi kunci yang senantiasa dipertajam, yaitu M25+, meliputi customer centricity, digitalisasi, regionalisasi, keberlanjutan, dan layanan berbasis syariah. Hal ini diharapkan dapat mempertahankan kepemimpinan Grup hingga tahun 2025 seterusnya, serta senantiasa menyediakan layanan perbankan yang mampu memenuhi maupun mendampingi perjalanan hidup setiap nasabah.