STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street kompak jatuh berguguran pada penutupan perdagangan Selasa (23/5/2023) waktu setempat atau Rabu (24/5/2023) WIB. Anjloknya indeks utama Bursa saham Amerika serikat (AS) itu dipicu oleh alotnya negoasiasi antara perwakilan Presiden AS Joe Biden dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy mengenai peningkatan plafon utang pemerintah.
Selasa kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup ambruk 231,07 poin, atau sekitar 0,69% menjadi 33.055,51. Indeks S&P 500 berakhir merosot 47,05 poin, atau sekitar 1,12% menjadi 4.145,58. Adapun indeks komposit Nasdaq ditutup anjlok 160,53 poin, atau sekitar 1,26% menjadi 12.560,24.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di teritori negatif. Sektor material dan teknologi mengalami penurunan paling tajam dimana masing-masing terpangkas 1,54% dan 1,50%. Sebaliknya, sektor energimenguat 1,04%.
Pertemuan tatap muka antara perwakilan Presiden Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy pada Selasa kemarin, gagal mencapai kesepakatan terkait peningkatan plafon utang AS US$31,4 triliun untuk mencegah pemerintah AS mengalami gagal bayar atau default.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan AS sudah mengingatkan, jika kesepakatan terkait peningkatan plafon utang pemerintah tidak tercapai, maka pemerintah akan gagal membayar utang pada 1 Juni 2023. Selain merugikan ekonomi, kondsi ini juga bakal memangkas permintaan bahan bakar minyak.