Jumat, Mei 16, 2025
32.2 C
Jakarta

Olah Bijih Nikel Limonit, Vale Indonesia dan Huayou Bangun Pabrik HPAL

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kembali menyepakati kerjasama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Company (Huayou) untuk mengembangkan smelter berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Sorowako. Demikian dikemukakan Febriany Eddy, CEO INCO dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (13/9).

“Kerja sama kedua pihak telah dimulai awal tahun ini dan Huayou melakukan studi kelayakan. Studi kelayakan telah disimpulkan dengan hasil positif. Dengan itu kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama, dengan menandatangani The Heads of Agreement yang akan menjadi acuan untuk kesepakatan lebih lanjut yang ditandatangani hari ini (13/9),” katanya.

Menurut Febriany, pabrik HPAL baru ini akan mengolah bijih nikel limonit menjadi produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 60.000 ton produk nikel dalam MHP. MHP kemudian dapat diolah menjadi bahan untuk komponen baterai, misalnya untuk kendaraan listrik.

“Salah satu poin terpenting dari kerjasama ini adalah komitmen para pihak untuk mencapai netralitas karbon pada 2050 dan kesepakatan untuk bekerja sama dalam meminimalkan emisi karbon. Huayou akan berdiskusi lebih lanjut dengan INCO untuk mempelajari alternatif energi rendah karbon.

Kerjasama proyek pengembangan ini adalah salah satu bentuk realisasi komitmen pertambangan berkelanjutan dan strategi INCO dalam menunjang program Pemerintah untuk membuat ekosistem mobil listrik di Indonesia.

Deshnee Naidoo, Presiden Komisaris INCO dan Wakil Presiden Eksekutif Vale Base Metals mengatakan, pihanyak  senang dapat memperluas kerja sama kami dengan Huayou Cobalt dalam proyek yang begitu penting.

Perjanjian kemitraan ini merupakan katalis lain untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dari sumber daya nikel kelas dunia Indonesia dan bersama dengan kemajuan terbaru pada fasilitas HPAL Pomalaa dan Proyek Blok Bahodopi, menunjukkan bahwa Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan proyek pertumbuhan berkelanjutan generasi berikutnya dengan dampak lingkungan yang minimal untuk kepentingan pemangku kepentingan lokal dan nasional.

Sementara Ketua Chen Xuehua dari Huayou mengatakan, kerjasama ini adalah kombinasi sempurna dari keunggulan sumber daya mineral INCO dan keunggulan teknologi High Pressure Acid Leaching Huayou Cobalt, untuk mencapai pengembangan sumber daya mineral rendah karbon, hijau, dan berkelanjutan.

“Kerja sama kami juga dapat memenangkan peluang pertumbuhan bagi kedua belah pihak, menambah kekuatan dan nilai bagi industri, serta memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia,” katanya.

Artikel Terkait

MIND ID Perkuat Keamanan Siber, Lindungi Aset Strategis Negara

STOCKWATCH.DI (JAKARTA) - Ancaman siber terhadap sektor strategis nasional...

PP Persero Genjot Pembangunan BSI Tower Jakarta, Progress Capai 89,66%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT PP Persero Tbk (PTPP) mencatatkan...

Energi Mega Temukan Kandungan Minyak 20 Juta Barel di Blok Bentu

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Energi Mega Persada Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>