Minggu, November 3, 2024
25.1 C
Jakarta

Olah Bijih Nikel Limonit, Vale Indonesia dan Huayou Bangun Pabrik HPAL

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kembali menyepakati kerjasama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Company (Huayou) untuk mengembangkan smelter berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Sorowako. Demikian dikemukakan Febriany Eddy, CEO INCO dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (13/9).

“Kerja sama kedua pihak telah dimulai awal tahun ini dan Huayou melakukan studi kelayakan. Studi kelayakan telah disimpulkan dengan hasil positif. Dengan itu kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama, dengan menandatangani The Heads of Agreement yang akan menjadi acuan untuk kesepakatan lebih lanjut yang ditandatangani hari ini (13/9),” katanya.

Menurut Febriany, pabrik HPAL baru ini akan mengolah bijih nikel limonit menjadi produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 60.000 ton produk nikel dalam MHP. MHP kemudian dapat diolah menjadi bahan untuk komponen baterai, misalnya untuk kendaraan listrik.

“Salah satu poin terpenting dari kerjasama ini adalah komitmen para pihak untuk mencapai netralitas karbon pada 2050 dan kesepakatan untuk bekerja sama dalam meminimalkan emisi karbon. Huayou akan berdiskusi lebih lanjut dengan INCO untuk mempelajari alternatif energi rendah karbon.

Kerjasama proyek pengembangan ini adalah salah satu bentuk realisasi komitmen pertambangan berkelanjutan dan strategi INCO dalam menunjang program Pemerintah untuk membuat ekosistem mobil listrik di Indonesia.

Deshnee Naidoo, Presiden Komisaris INCO dan Wakil Presiden Eksekutif Vale Base Metals mengatakan, pihanyak  senang dapat memperluas kerja sama kami dengan Huayou Cobalt dalam proyek yang begitu penting.

Perjanjian kemitraan ini merupakan katalis lain untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dari sumber daya nikel kelas dunia Indonesia dan bersama dengan kemajuan terbaru pada fasilitas HPAL Pomalaa dan Proyek Blok Bahodopi, menunjukkan bahwa Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan proyek pertumbuhan berkelanjutan generasi berikutnya dengan dampak lingkungan yang minimal untuk kepentingan pemangku kepentingan lokal dan nasional.

Sementara Ketua Chen Xuehua dari Huayou mengatakan, kerjasama ini adalah kombinasi sempurna dari keunggulan sumber daya mineral INCO dan keunggulan teknologi High Pressure Acid Leaching Huayou Cobalt, untuk mencapai pengembangan sumber daya mineral rendah karbon, hijau, dan berkelanjutan.

“Kerja sama kami juga dapat memenangkan peluang pertumbuhan bagi kedua belah pihak, menambah kekuatan dan nilai bagi industri, serta memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia,” katanya.

Artikel Terkait

United Tractors Beli Aset Anak Usaha Senilai Rp32,7 MIliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Manajemen PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan,...

Jaga Profitabilitas Tetap Positif, SIG Tangkap Peluang Pertumbuhan dari Program 3 Juta Rumah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG)...

Tingkatkan Pendapatan, Pelayaran Bina Buana Beli Satu Unit Kapal US$12,1 Juta

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini