STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) resmi mencatatkan saham perdana (listing) di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (7/8/2023). Perusahaan real estate yang berbasis di Minahasa – Sulawesi Utara itu, menjadi emiten ke-54 yang tercatat di BEI tahun ini.
Pada saat pembukan perdagangan, harga saham HBAT langsung menguat Rp10 (9,26%) menjadi Rp118 per unit dari harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp108 per saham. Sepanjang sesi satu perdagangan di BEI, saham HBAT ditransaksikan pada kisaran antara Rp104-118 per saham.
Adapun pada penutupan perdagangan sesi pertama di BEI, saham Minahasa Membangun Hebat berakhir pada level Rp109 per saham. Angka ini mendaki Rp1 (0,93%) dari harga IPO. Volume perdagangan saham HBAT di pasar reguler saat itu mencapai 128.63 juta unit senilai Rp14,32 miliar. Sedangkan frekuensi perdagangan saham sebanyak 20.478 kali.
Dalam aksi korporasi ini, HBAT melepas sebanyak 240.740.800 saham atau 23,13% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dengan harga Rp108 per saham, Perseroan berhasil meraih dana mencapai Rp26 miliar dari IPO saham ini.
Pada masa penawaran umum atau offering yang berlangsung pada 1-3 Agustus, HBAT mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 31,16 kali. Jumlah penawaran mencapai 1.181.370.800 saham (11.813.708 lot) dari alokasi saham yang ditawarkan.
PT Lotus Andalan Sekuritas, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) dalam aksi korporasi ini.
Menurut Go Ronny Nugroho, Direktur Utama Minahasa Membangun Hebat, pencatatan perdana saham HBAT merupakan tonggak sejarah penting bagi perusahaan sejak didirikan pada tahun 2022 di Sulawesi Utara (Sulut).
“Menjadi perusahaan terbuka adalah milestone penting bagi kami sebagai perusahaan properti lokal yang berasal dari Manado. Pencapaian ini kian memacu kami untuk terus tumbuh berkesinambungan, tak hanya mengembangkan perumahan di Manado, tapi juga berkembang,” katanya dalam seremoni pencatatan saham perdana HBAT di Gedung BEI, Senin (7/8/2023).
Ronny menambahkan, seluruh dana dari hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan sebesar 46% untuk pembelian landbank dan 45% untuk biaya pembangunan fasilitas umum serta sarana dan prasarana perumahan. “Seperti kantor marketing, club house dan kolam renang di Perumahan Sawangan Permai – Minahasa,” jelasnya.
Sementara itu, sisa dana IPO dipakai untuk modal kerja, termasuk pembayaran kepada kontraktor dan pemasok. Penggunaan modal kerja ini akan digunakan untuk proyek Perumahan Sawangan Permai, di mana, saat ini sudah ada kontraktor proyek yaitu CV Bangun Cipta Minahasa.
Adapun detail landbank yang akan diakuisisi yakni tanah seluas 38.000 m2 milik Hendra Sutanto di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulut, kemudian tanah seluas 1.323 m2 milik Jon Fieris di Desa/Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, dan tanah seluas 1.050 m2 juga milik Jon Fieris di Desa/Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado.
“Lokasi bidang-bidang tanah tersebut cukup strategis dan sudah terdapat aksesibilitas menuju lokasi, sehingga lahan-lahan itu memiliki potensi yang baik untuk dijadikan landbank guna dikembangkan sebagai proyek perumahan perseroan di kemudian hari,” kata Ronny.