STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Hillconjaya Sakti yang merupakan anak perusahaan dari PT Hillcon, perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas perusahaan holding, jasa pertambangan dan konstruksi, berkomitmen untuk memberikan jasa pertambangan nikel dengan dua perusahaan tambang nikel, yaitu PT Sarana Mineralindo Perkasa (SMP) dan PT Adhi Kartiko Pratama (AKP) terkait. Untuk diketahui, SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Adapun AKP berada di wilayah Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Menurut Hersan Qiu, Direktur Utama Hillcon, sebagai tindak lanjut dari kedua aksi korporasi tersebut, pihaknya telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan SMP dan AKP yang masing-masing lakukan pada 2 Desember 2022 dan 5 Desember 2022. Hillcon mengharapkan target produksi dari 2 proyek tambang sebesar 6 juta wmt per tahun atau senilai US$ 60 juta.
Hersan menjelaskan, SMP dan AKP merupakan perusahaan tambang nikel. “Sesuai dengan komitmen, Hillcon fokus pada jasa pertambangan nikel. Kami optimis mampu memproduksi nikel ore dengan kadar 1,5% ke atas di AKP dan SMP,” ungkap Hersan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Hersan mengungkapkan, mengingat lokasi SMP satu daerah dengan PT Stardust Estate Investment (SEI), dan AKP, lokasinya berdekatan dengan smelter PT VDNI (Virtue Dragon Nickel Industry) dan PT OSS (Obsidian Stainless Steel) di Morosi, Sulawesi Tenggara. Hasil tambang dari AKP dan SMP kemungkinan besar akan diserap oleh smelter smelter di wilayah tersebut.
Selain mendapatkan komitmen dari dua perusahaan tambang nikel, di bidang konstruksi Hillcon sebelumnya meraih kontrak proyek infrastruktur di kawasan industri Stardust Estate Investment (SEI) senilai US$ 123 juta. “Nilai proyek dan kontrak kerja sama pembangunan pelabuhan mulai berlaku pada 2023,” katanya.
Melalui anak usaha PT Hillconjaya Sakti, Hillcon memperoleh kepercayaan dari PT Satya Amerta Havenport (SAH), perusahaan pengelola pelabuhan di dalam kawasan industri SEI untuk mengerjakan proyek infrastruktur nikel di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah.
Hersan mengemukakan, kerjasama ini semakin menegaskan posisi Hillcon sebagai salah satu pemain utama industri nikel di Tanah Air.”Hillcon memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik seiring posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Dengan adanya kerjasama ini, kami optimistis mampu mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja Hillcon,” ujarnya.
Kawasan Industri SEI merupakan kawasan industri modern dengan bidang usaha utama di industri nikel yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Kawasan Industri SEI memiliki tenant yang akan menempati kawasan tersebut, yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (1,8 juta ton/tahun ferronikel), PT Nadesico Nickel Industry (1,8 juta ton/tahun ferronikel), dan PT Ideon Nickel Industry Satu (150 ribu ton/tahun ferronikel). Kawasan Industri SEI yang diprakarsai oleh Jiangsu Delong Group, tercatat sudah membangun empat proyek yang tersebar di Kendari dan Morowali Utara.
Hersan menambahkan, selain di Kabupaten Morowali Utara, Hillcon juga memiliki sejumlah proyek nikel di Provinsi Maluku Utara. Hillcon terlibat dalam dua bidang utama, yaitu sebagai mining contractors dan infrastructure expert.
Oleh karena itu, menurut Hersan, sebagai kontraktor pertambangan nikel yang bekerja di daerah Sulawesi dan Maluku Utara yang merupakan basis tambang nikel di Indonesia, Hillcon berhasil mencatat pertumbuhan kinerja yang sangat baik dan mengesankan.
“Kami optimistis dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan. Ini sejalan dengan semakin banyaknya permintaan untuk melayani proyek-proyek baru di industri pertambangan nikel,” ungkap Hersan.