STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak beragam pada penutupan perdagangan Selasa sore (18/2/2025) waktu setempat. Investor masih mencerna pernyataan Presiden China Xi Jinping yang menegaskan dukungannya terhadap sektor swasta.
Mengutip CNBC International, di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0.66% ke level 8.481. Pelemahan ini terjadi setelah bank sentral Australia (RBA) memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 4.1%. Ini adalah pemotongan pertama dalam lebih dari empat tahun.
Kerry Craig, analis dari J.P. Morgan Asset Management, menyebut langkah RBA ini lebih seperti “pemotongan asuransi” yang sejalan dengan kebijakan global. “Pemangkasan ini sudah diperkirakan oleh pasar, sehingga reaksinya tidak terlalu besar,” katanya.
Sementara itu, di Jepang, indeks Nikkei 225 justru naik 0.25% dan ditutup di 39.270,40. Indeks Topix juga menguat 0.31% ke level 2.775,51.
Korea Selatan mencatat penguatan serupa. Indeks Kospi naik 0.63% menjadi 2.626,81, sedangkan Kosdaq bertambah 0.67% ke 773,65.
Di China, sentimen pasar masih bergejolak. Indeks CSI 300 anjlok 0.88% ke 3.912,78 meski Xi Jinping meminta perusahaan swasta untuk lebih percaya diri dalam berbisnis. Pasar tampaknya masih skeptis terhadap komitmen pemerintah dalam mendukung sektor swasta.
Sebaliknya, Hang Seng Index di Hong Kong justru melonjak 1.59% ke 22.976,86. Indeks teknologi Hang Seng juga melesat 2.54% ke 5.639, berbalik dari kerugian di sesi sebelumnya setelah pernyataan Xi Jinping.
India masih tertahan di zona merah. Nifty 50 turun 0.28%, sementara BSE Sensex melemah 0.21%.