STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa Saham Eropa mengalami penguatan pada penutupan perdagangan hari Senin (7/10/2024) waktu setempat.
Mengutip CNBC International, Indeks regional Stoxx 600, yang melacak kinerja saham-saham di seluruh Eropa, berhasil naik 0,17%. Penguatan ini dipimpin oleh sektor barang-barang rumah tangga yang mencatat kenaikan 0,97%. Namun, di sisi lain, saham teknologi justru melemah 0,65%.
Minggu lalu, Stoxx 600 merosot 1,8% akibat ketegangan geopolitik global yang turut mengerek harga minyak. Pada perdagangan Senin, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November dan Brent untuk kontrak Desember menyentuh level tertinggi sejak akhir Agustus.
Menurut analis BNP Paribas, saat ini pasar fokus pada perkembangan geopolitik, terutama konflik antara Israel dan Iran. Mereka juga mencatat bahwa risiko geopolitik belum sepenuhnya dihargai, sehingga investor memilih untuk berhati-hati, khususnya di sektor energi.
Sementara itu, pound sterling kembali terpuruk, turun 0,3% terhadap dolar AS dan diperdagangkan di level US$1,3077. Penurunan ini melanjutkan tren pelemahan yang sudah berlangsung sejak pernyataan dovish dari Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, yang mengejutkan pasar minggu lalu.
Di sisi lain, saham Rio Tinto yang tercatat di London mencatat penguatan kecil setelah perusahaan tambang ini mengonfirmasi tengah dalam pembicaraan untuk mengakuisisi produsen lithium, Arcadium Lithium. Saham Italgas juga menguat 0,56% setelah distributor gas terbesar di Italia tersebut memproyeksikan pertumbuhan laba bersih dan keuntungan inti yang signifikan dalam rencana barunya.
Dari data ekonomi, indeks harga rumah Halifax di Inggris menunjukkan kenaikan harga rumah pada bulan September, mencatat laju tercepat sejak November 2022. Selain itu, penjualan ritel zona euro juga tumbuh 0,2% pada Agustus, sejalan dengan perkiraan pasar.
Sementara itu, dari pasar global, laporan pekerjaan AS untuk bulan September memberikan kabar baik dengan penambahan 254.000 pekerjaan, jauh melampaui perkiraan yang hanya 150.000. Ini memicu optimisme bahwa Federal Reserve mungkin bisa mencegah resesi yang terlalu dalam.
Meski demikian, pasar saham AS justru mengalami penurunan di awal pekan, tertekan oleh kenaikan yield Treasury AS dan harga minyak yang lebih tinggi.
Investor di Eropa dan global kini menantikan sejumlah data penting pekan ini, termasuk notulen rapat Federal Reserve, data perdagangan Jerman, inflasi AS, dan pertumbuhan ekonomi Inggris.