STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) meraih penghasilan neto sebesar US$410,36 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 31 Desember 2022. Raihan ini naik 32,86%, dari penghasilan neto US$308,87 juta di periode yang sama tahun 2021.
Listiana A. Kurniawati, Sekretaris Perusahaan HEXA mengemukakan dalam laporan keuangan Perseroan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/2), beban pokok penghasilan juga naik 43,16% jadi US$325,27 juta, dari US$227,21 juta. Meski begitu, laba bruto HETA berhasil tumbuh 4,19% menjadi US$85,08 juta,  dari US$81,66 juta pada 2021.
Akan tetapi, beban penjualan naik dari US$15,17 juta menjadi US$19,92 juta. Beban umum dan administrasi juga naik dari US$18,56 juta menjadi US$21,26 juta. Beban lainnya juga meningkat dari US$1,50 juta menjadi US$4,04 juta. Akibatnya, laba usaha HEXA merosot menjadi US$46,61 juta pada 2022, dari US$49,72 juta pada 2021.
Selein itu, beban bunga HEXA naik dari US$233 ribu menjadi US$1,787 juta pada 2022. Ini menyebabkan laba sebelum pajak HEXA tergerus menjadi US$44,93 juta pada 2022, dari US$49,88 juta pada 2021.
Emiten distributor, perdagangan dan penyewaan alat berat serta pelayanan purna jual itu membukukan laba tahun berjalan sebesar US$34,98 juta (US$0,04 per saham) pada 2022, turun 10,10%, dari US$38,91 juta (US$0,05 per saham) pada 2021.
Sementara total aset HEXA mencapai US$442,56 juta hingga periode 31 Desember 2022, naik 45,27% dari sebesar US$304,65 juta hingga periode 31 Maret 2022. Adapun total liabilitas HEXA naik dari US$144,94 juta menjadi US$291,95 juta. Sedangkan total ekuitas HEXA berkurang dari US$159,70 juta per 31 Maret 2022 menjadi US$150,62 juta per 31 Desember 2022.