STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) membukukan laba Rp444,188 miliar (Rp211 per saham) pada Januari-Juni 2024, turun 2,96% jika dibandingkan Rp457,73 miliar (Rp217 per saham) pada periode sama 2023.
Seperti tergambar dalam laporan keuangan per Juni 2024 yang dipublikasikan Kamis (25/7/2024), penjualan emiten produsen minuman beralkohol dan non alkohol beraset Rp3,78 triliun per Juni 2024 itu turun 7,49% jadi Rp1,65 triliun pada Januari-Juni 2024 dari Rp1,61 triliun pada Januari-Juni 2023.
Penjualan produk minuman alkohol dan non alkohol kepada pihak ketiga di pasar lokal menyumbang pendapatan Rp1,383 triliun pada Januari-Juni 2024. Namun pencapaian ini, turun 7,45% dibandingkan Rp1,49 triliun pada Januari-Juni 2023.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan (BPP) MLBI juga turun 6,14% jadi Rp562,43 miliar pada Januari-Juni 2024, dari Rp599,25 miliar pada periode sama 2023. Meski demikian, laba kotor MLBI justru merosot 8,39% jadi Rp826,41 miliar pada Januari-Juni 2024, dibanding Rp902,09 miliar pada Januari-Juni 2023.
PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) yang dikenal sebagai produsen Bir Bintang, didirikan pada tahun 1931 dengan nama Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen. Grup Heineken menjadi pemegang saham utama perusahaan ini pada tahun 1936 hingga 1965, kemudian diambil alih oleh pemerintah hingga tahun 1967. Setelah Heineken mendapatkan kembali kepemilikannya, perusahaan tersebut mulai mengoperasikan pabrik bir kedua pada tahun 1973.
Perusahaan tersebut melakukan initial public offering (IPO) tahun 1981, kemudian mulai memproduksi Green Sands pada tahun berikutnya. Seiring berkembangnya perusahaan, pada tahun 2005 mendirikan anak perusahaan bernama PT Multi Bintang Indonesia Niaga sebagai perusahaan penjualan dan pemasaran. (konrad)