Senin, Mei 12, 2025
26.8 C
Jakarta

Profitabilitas Solid, Bank Sumut Cetak NIM 6,84% pada September 2022

STOCKWATCH.ID (MEDAN) – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) mencatatkan net interest margin (NIM) atau margin bunga bersih sebesar 6,84% pada triwulan III/2022, naik dari 6,73% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Capaian calon emiten ini, di atas rata-rata bank daerah, bank BUMN, dan bahkan bank umum swasta nasional.

Berdasarkan Laporan Profil Industri Perbankan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara industri, bank pembangunan daerah (BPD) mencatatkan NIM 5,8% per September 2022, naik dibandingkan dengan September 2021 yang mencapai 5,74%.  Sementara itu, rata-rata NIM bank BUMN dan bank umum swasta nasional masing-masing sebesar 5,52% dan 4,29%.

Untuk diketahui, margin bunga bersih atau NIM adalah pembagian antara pendapatan bank dari bunga dengan bunga yang diberikan kepada nasabah. NIM menjadi salah satu ukuran utama tingkat profitabilitas perbankan.

Pada saat yang sama, Bank Sumut juga terus mendorong efisiensi dalam operasional. Itu tercermin dari tingkat biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada September 2022 sebesar 75,19%. Angka ini lebih baik dibandingkan dengan realisasi BOPO di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 77,23%.

OJK, dalam Statistik Perbankan Indonesia, mencatat per Agustus 2022, tingkat BOPO bank umum swasta nasional sebesar 76,69%, lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya 77,34%. Adapun, tingkat BOPO Bank Pembangunan Daerah (BPD) konvensional tercatat sebesar 75,42%, sedikit buruk dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 75,38%.

Menurut Hadi Sucipto, Plt Direktur Utama Bank Sumut, Perseroan mencatatkan pendapatan bunga dan bagi hasil syariah sebesar Rp2,39 triliun per 30 September 2022. Perolehan ini naik Rp6,68 miliar atau 0,28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai informasi, pada tahun 2021, perseroan membukukan pendapatan bunga dan bagi hasil syariah total sebesar Rp3,20 triliun.

“Sementara itu beban bunga dan bagi hasil dana Syirkah temporer per 30 September 2022 sebesar Rp566,23 miliar, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp743,61 miliar,” ujar Hadi, dalam keterang resmi di Medan, Sumatera Utara, dikutip Kamis (19/1/2023).

Untuk itu, lanjut dia, Bank Sumut berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan bunga dan pendapatan syariah bersih menjadi Rp1,84 triliun per 30 September 2022, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,65 triliun. Berdasarkan kinerja penghimpunan dana, Bank Sumut mengantongi dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp33,38 triliun hingga September 2022, naik 1,11% (yoy) dari sebelumnya Rp33,01 triliun.

“Bank Sumut akan terus berekspansi untuk meningkatkan kinerjanya, salah satunya dengan melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO. Dana IPO itu nati akan digunakan untuk modal kerja, salah satunya dengan ekspansi penyaluran kredit serta meningkatkan infrastruktur teknologi kita. Yang paling penting lagi, dengan IPO, proses bisnis akan makin baik,” jelas Hadi.

Sesuai prospektus, bank daerah milik Provinsi Sumatra Utara ini telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham. Adapun jumlah saham yang dilepas kepad publik  setara dengan 23% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan usai IPO saham.

Dengan nilai nominal Rp250 per saham, Bank Sumut tercatat sebagai BPD pertama di luar Pulau Jawa yang akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).  Dengan harga penawaran antara Rp350 hingga Rp510 per saham, Perseroan berpotensi meraup dana Rp1,02 triliun hingga maksimal Rp1,49 triliun.

Hingga September 2022, Bank Sumut berhasil membukukan laba bersih Rp520,57 miliar, tumbuh 17,44% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp443,29 miliar. Secara tahunan, laba bersih Bank Sumut juga cukup solid, kecuali pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Pada 2019, laba bersih Bank Sumut tercatat sebesar Rp544,75 miliar, lalu turun menjadi Rp514 miliar pada 2020 dan kembali naik menjadi Rp613,60 miliar pada 2021.

Dari sisi profitabilitas, return on equity (ROE) atau tingkat pengembalian ekuitas Bank Sumut pada triwulan IIII/2022 sebesar 17,38%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 16,10%. Sementara itu, return on asset (ROA) atau tingkat pengembalian aset sebesar 2,17%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 2,06%.

 

 

Artikel Terkait

Kinerja OMED Tumbuh Positif di Kuartal I 2025, Genjot Ekspor ke Pasar Amerika Serikat

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED),...

PP Properti Cetak Laba Rp141,82 Miliar di Kuartal I 2025, Ini Penopangnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT PP Properti Tbk (PPRO) berhasil...

Rilis Lapkeu Kuartal I 2025, ARKA Catat Pendapatan Rp34 Miliar, Melonjak 174%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>