STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bos Maybank Sekuritas optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan tembusi 8.000 pada akhir tahun ini. Presiden Direktur Maybank Sekuritas, Wilianto Ie, menyampaikan bahwa beberapa faktor mendukung target tersebut.
“Dengan Federal Reserve mulai menurunkan suku bunga, tekanan inflasi akan mereda. Bank Indonesia juga kemungkinan akan menurunkan suku bunga, meski tidak bersamaan dengan FED. Tekanan terhadap rupiah juga akan berkurang,” ujar Wilianto, di Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Ia menambahkan, ekonomi mulai pulih. “Sejak akhir tahun lalu, pertumbuhan kredit perbankan sudah bagus dan lebih cepat daripada pertumbuhan deposito dan dana pihak ketiga,” katanya.
Namun, Wilianto mengingatkan bahwa dalam 2-3 tahun ke depan, likuiditas perbankan mungkin akan mulai ketat lagi. “Sekarang ini kita masih melihat bahwa sektor perbankan, consumer, dan banyak saham di berbagai sektor sudah undervalued,” jelasnya.
Ia menyebutkan beberapa saham yang bakal gacor tahun ini. Itu seperti PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Pertamina Geothermal Energy (PGO), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. “Banyak saham yang valuasinya sudah sangat rendah. Misalnya, saham perkebunan kelapa sawit seperti Astra Agro dan London Sumatra saat ini lebih murah daripada biaya membuat kebun sendiri dan menanam selama 5-7 tahun,” katanya.
Wilianto juga menekankan bahwa meskipun ada isu-isu dari NGO terkait kelapa sawit, nilai saham-saham ini tetap menarik. “Pulm oil plantation stocks are undervalued. It’s cheaper to buy them now than to start a plantation from scratch,” pungkasnya.