STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) di seluruh pasar sejak sesi I, Selasa (19/12) hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
Sehubungan dengan suspensi saham CUAN tersebut, BEI pun telah meminta penjelasan dari manajemen Perseroan pada 20 Desember 2003. Berikut ini adalah penjelasan tertulis dari Direksi terkait lonjakkan harga saham CUAN.
Direktur Utama CUAN, Michael menyampaikan, dengan memperhatikan pemberitaan di media elektronik maupun konvensional, faktor yang mungkin menjadi sentimen positif terkait peningkatan harga saham CUAN adalah karena perseroan secara aktif sedang melakukan beberapa aksi korporasi.
Selain itu, menurut Michael, Perseroan juga telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham sehubungan dengan akuisisi PT Silika Salut Sejahtera, yang merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk pasir silika; akuisisi saham di dalam PT Multi Tambangjaya Utama; dan pembelian 34% saham PT Petrosea Tbk (PTRO).
Perseroan, papar Michael, juga telah memperoleh pencabutan pembatalan Izin Usaha Pertambangan atas nama 2 (dua) entitas anak, yaitu PT Daya Bumindo Karunia dan PT INTAM yang memiliki cadangan terbukti batubara thermal dan emas dalam jumlah yang cukup signifikan dibandingkan dengan cadangan terbukti bat ubara yang sudah dijalankan.
Di samping itu, jelas Michael, CUAN pada tanggal 14 Desember 2023 telah melakukan penandatanganan Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebagaimana telah disampaikan dalam Keterbukaan Informasi Perseroan tanggal 15 Desember 2023.
“Masuknya saham CUAN dalam MSCI Small Cap Index menjadi salah satu indikator positif mengenai kinerja perdagangan saham Perseroan yang baik,” papar Michael dalam keterangan ke BEI, Rabu (21/12).
Micahel mengatakan, masuknya CUAN dalam indeks MSCI dapat menambah kepercayaan investor lokal maupun global, serta memperluas basis investor yang berinvestasi di saham CUAN. Oleh karena itu, posisi CUAN sebagai perusahaan publik sektor pertambangan yang terintegrasi dapat semakin kuat dan diperhitungkan oleh pelaku usaha dan investor local dan global.
Masuknya saham CUAN dalam MSCI Small Cap Index menjadi salah satu tantangan bagi perseroan untuk bisa memberikan kinerja terbaik dalam menjaga kepercayaan investor.
Pada saat ini, jelas Michael, Perseroan fokus pada: (i) pelaksanaan kegiatan operasional dan produksi di lapangan/wilayah kerja Perseroan, serta (ii) penyelesaian beberapa aksi korporasi berupa akuisisi yang telah dimulai sejak tahun 2023 dengan target penyelesaian pada sekitar Kuartal I tahun 2024.
Selain aksi korporasi yang telah disampaikan dalam Keterbukaan Informasi Perseroan sepanjang tahun 2023, tidak tertutup kemungkinan bahwa pada tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya Perseroan akan memiliki beberapa aksi korporasi berdasarkan rencana usaha dan pengembangan usaha Perseroan.
Michael mengatakan, seluruh aksi korporasi tersebut pada dasarnya bertujuan untuk pengembangan usaha dan penambahan aset-aset penting yang dibutuhkan Perseroan untuk menunjang kegiatan usahanya.
Perseroan, tutur Michael, akan melaksanakan setiap aksi korporasi sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik.