Sabtu, Mei 24, 2025
25.1 C
Jakarta

Kebanjiran Peminat, Sukuk CIMB Niaga Finance Oversubscribed 4,6 Kali

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) Sukuk PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) tercatat mengalamai kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 4,6 kali dari penawaran umum. Adapun Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2023 mendapatkan permintaan dengan total dana mencapai Rp4,6 triliun. Padahal, jumlah kebutuhan Dana Modal Investasi sukuk ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun.

Untuk diketahui, penawaran Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I tahun 2023 terdiri dari dua Seri. Untuk  Seri A dengan nilai sebesar Rp700 miliar dan berjangka waktu 370 Hari Kalender. Kemudian, seri B dengan nilai sebesar Rp300 miliar dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.

Pembayaran imbalan Sukuk akan dilakukan setiap kuartal sedangkan pembayaran Pokok Sukuk Seri A dan Seri B akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100 persen dari jumlah pokok Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I Seri A dan Seri B pada Tanggal Pembayaran Kembali Dana Modal Investasi Seri A dan Seri B.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan, kelebihan permintaan tersebut menunjukkan sukuk ini merupakan produk investasi yang inovatif di mata para investor. Selain itu, hal tersebut menandakan tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja CIMB Niaga Finance yang tetap tumbuh positif di tengah masa transisi pandemi Covid-19.

“CIMB Niaga Finance mengapresiasi minat para investor yang secara tidak langsung turut mendukung pertumbuhan keberlanjutan industri otomotif dan pembiayaan nasional yang menjadi pendorong pertumbuhan (growth engine) perekonomian nasional,” ujar Ristiawan Suherman, di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Ristiawan mengemukakan, keberhasilan Perseroan dalam mendapatkan permintaan yang melebihi target awal sukuk ini tak lepas dari dukungan PT CIMB Niaga Sekuritas (CNS) dan PT Mandiri Sekuritas (Mansek) sebagai Joint Lead Underwriter (JLU).  Di samping itu, sukuk ini juga mencatat rekor baru sebagai sukuk dengan akad Wakalah Bi Al-Istitsmar yang pertama di Indonesia. Bank Syariah Indonesia (BSI) tercatat sebagai Wali Amanat.

“Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum sukuk ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan sebagai penyertaan modal kerja pada kegiatan usaha pembiayaan Syariah untuk kendaraan. Perseroan akan menyalurkan pembiayaan kendaraan kepada nasabah Perseroan dengan akad murabahah,” jelas Ristiawan.

Selain itu, lanjut Ristiawan, dana yang terhimpun dari penawaran ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan Perseroan pada tahun 2023. Ia berharap, Perseroan dapat melanjutkan tren selalu tumbuh positif baik dari kinerja aset maupun pendapatan dan keuntungan selama 3 tahun terakhir. “CIMB Niaga Finance senantiasa melakukan inovasi dengan memberikan pelayanan terbaik melalui digitalisasi seiring perbaikan ekonomi terutama dari industri otomotif,” tegasnya

Pada tahun 2022, CIMB Niaga Finance berhasil membukukan laba sebelum pajak (unaudited) atau profit before tax (PBT) sebesar Rp420 miliar. Perolehan ini tumbuh 35,86% dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp309 miliar. Pembiayaan baru Perseroan hingga akhir tahun 2022 mencapai Rp7,9 triliun atau tumbuh signifikan sebesar 38,82% dibanding total pembiayaan pada tahun 2021 sebesar Rp5,7 triliun.

Dengan pertumbuhan pembiayaan baru di atas,  total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp9,2 triliun atau tumbuh sebesar 31,33% dari tahun 2021 yang sebesar Rp7,0 triliun. Rasio-rasio keuangan lainnya juga terjaga dengan baik, di mana pada tahun 2022, Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) Perseroan masing-masing tercatat sebesar 6,68% dan 19,93%.

Pada tahun 2022, kata Ristiawan, Perseroan melakukan berbagai pengembangan digital yang berfokus pada peningkatan pelayanan nasabah. Itu antara lain dengan menjalankan inovasi geotagging (fitur penanda tempat dengan mengaktifkan GPS pada smartphone pelanggan sehingga tidak perlu dilakukan survei manual), digital signature yang memungkinkan perjanjian kredit dilakukan secara digital, dan digital customer service di setiap cabang Perseroan.

“Melalui berbagai inovasi digital yang dilakukan, Perseroan diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja dan menjawab tantangan industri ke depannya,” tandas Ristiawan.

Artikel Terkait

Dolar AS Pelan-Pelan Mulai Naik Lagi, Tapi Suasana Pasar Masih Tegang Banget!

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)...

Bank DKI Buka Suara Soal Kredit ke Sritex, Begini Penjelasannya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bank DKI akhirnya angkat bicara soal...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>