Jumat, Maret 21, 2025
27.5 C
Jakarta

Wall Street Libur, Pasar Saham Berjangka Menguat di Awal Pekan Perdagangan yang Pendek

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street libur untuk memperingati Washington’s Birthday pada perdagangan saham Senin (17/2/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (18/2/2025) WIB.

Sementara itu, kontrak berjangka saham AS naik pada Senin malam, mengawali pekan perdagangan yang lebih singkat akibat libur nasional.

Mengutip CNBC International, Futures Dow Jones Industrial Average naik 81 poin atau 0.2%. S&P 500 dan Nasdaq 100 juga ikut menguat masing-masing 0.2% dan 0.1%.

Kenaikan ini memperpanjang tren positif dari minggu lalu. Dow Jones tercatat naik sekitar 0.6%, sementara S&P 500 melonjak 1.5%. Nasdaq bahkan melesat 2.6% dalam seminggu terakhir.

Salah satu faktor yang mendukung penguatan pasar adalah kebijakan tarif timbal balik yang diumumkan oleh mantan Presiden Donald Trump. Investor merasa lebih tenang karena kebijakan ini dianggap tidak seketat yang dikhawatirkan sebelumnya.

Meskipun pasar saham masih bergejolak sejak awal tahun, indeks utama tetap bertahan di dekat level tertingginya. Dow Jones dan Nasdaq hanya sekitar 1% dari rekor tertinggi mereka, sementara S&P 500 hanya terpaut 0.2% dari level terbaiknya.

Menurut Mark Hackett, Chief Market Strategist di Nationwide, ekspektasi laba yang semakin meningkat dan pembukaan kembali periode pembelian saham oleh perusahaan bisa menjadi pendorong pasar untuk menembus level tertingginya.

Musim laporan keuangan masih berlanjut minggu ini. Beberapa perusahaan besar seperti Occidental Petroleum dan Arista Networks dijadwalkan merilis laporan kinerja mereka pada Selasa. Investor akan mencermati hasilnya untuk mencari sinyal pergerakan pasar berikutnya.

Kenaikan ini terjadi setelah Presiden Donald Trump menandatangani memorandum terkait tarif timbal balik terhadap negara asing. Meski begitu, Trump belum benar-benar menerapkan tarif baru, hanya mengisyaratkan bahwa kebijakan perdagangan besar akan segera diumumkan. Reuters melaporkan bahwa tarif tambahan, termasuk pada impor mobil, masih dalam pembahasan.

Saham teknologi menjadi motor utama penguatan pasar. Nvidia melonjak 3,2% setelah Hewlett Packard Enterprise mengumumkan telah mengirimkan solusi pertama menggunakan chip Blackwell milik Nvidia. Saham AppLovin melesat 24% usai merilis laporan keuangan yang solid, sementara Tesla ikut terbang 5,9%.

Investor juga menyambut baik data indeks harga produsen (PPI) yang naik 0,4% pada Januari, lebih tinggi dari perkiraan 0,3%. Namun, PPI inti yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi hanya naik 0,3%, sesuai dengan ekspektasi.

Meski angka PPI lebih tinggi dari perkiraan, laporan ini, bersama dengan data indeks harga konsumen (CPI) sehari sebelumnya, menunjukkan potensi pelemahan inflasi yang bisa berdampak pada keputusan suku bunga The Fed. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang menjadi acuan utama The Fed akan dirilis Februari mendatang.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun sekitar 10 basis poin menjadi 4,531% setelah data inflasi dirilis. Analis LPL Financial, Adam Turnquist, menyebut bahwa level 4,5% menjadi batas psikologis yang menentukan arah pasar ke depan.

Sebelumnya, Wall Street sempat bergerak volatile akibat data CPI yang lebih tinggi dari perkiraan, memicu spekulasi bahwa pemangkasan suku bunga The Fed mungkin tertunda hingga September. Selain itu, investor masih mencermati ketegangan perdagangan global yang terus berlanjut.

Artikel Terkait

Bursa Eropa Menguat Jelang Keputusan The Fed, Saham Pertahanan Jerman Melemah

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menguat pada penutupan...

Pasar Asia-Pasifik Ditutup Variatif, Investor Pantau Tekanan Saham Teknologi dan Kebijakan Bank Sentral Jepang

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik berakhir beragam pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini