STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street kembali menguat pada penutupan perdagangan Rabu (21/8/2024) waktu setempat, didorong oleh optimisme investor yang semakin yakin bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada September mendatang. Keyakinan ini muncul setelah risalah pertemuan The Fed bulan lalu mengindikasikan kemungkinan besar adanya penurunan suku bunga.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS naik 55,52 poin atau 0,14%, mencapai 40.890,49. Ini merupakan kemenangan keenam Dow dalam tujuh hari terakhir. Indeks S&P 500 juga menguat 25,73 poin atau 0,42% menjadi 5.620,85, mendekati rekor tertingginya dengan hanya terpaut 1%. Dari sebelas sektor yang membentuk S&P 500, empat sektor berhasil mencetak rekor tertinggi dalam 52 minggu terakhir.
Nasdaq Composite juga tidak ketinggalan, mencatat kenaikan 102,05 poin atau 0,57% menjadi 17.918,99. Kenaikan ini menandai kemenangan kesembilan Nasdaq dalam sepuluh sesi terakhir. Sementara itu, Indeks Russell 2000, yang mencerminkan saham-saham berkapitalisasi kecil, mencatat performa terbaik dengan kenaikan lebih dari 1%.
Peningkatan pasar ini terjadi setelah pejabat The Fed menyatakan bahwa penurunan suku bunga sangat mungkin terjadi pada pertemuan kebijakan September mendatang. Pasar merespons dengan optimisme tinggi, memprediksi 100% kemungkinan penurunan suku bunga bulan depan, berdasarkan alat FedWatch dari CME Group.
Namun, meskipun optimisme tinggi, masih ada perdebatan mengenai seberapa besar penurunan suku bunga yang akan dilakukan oleh The Fed. Sebelumnya, pasar sempat mengalami penurunan, dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite menghentikan kemenangan beruntun terpanjang mereka sejak akhir 2023. Bulan Agustus ini memang penuh dengan volatilitas, dimulai dengan laporan pekerjaan AS yang lemah dan kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan yang memicu aksi jual global.
Namun, saham-saham kembali bangkit setelah data penjualan ritel yang kuat dan laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan meredakan kekhawatiran resesi. Kini, semua perhatian tertuju pada Ketua The Fed, Jerome Powell, yang akan memberikan pidato di Simposium Ekonomi Jackson Hole pada Jumat ini. Investor berharap Powell akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai keputusan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September.
Chris Zaccarelli, Kepala Investasi di Independence Advisor Alliance, menyatakan bahwa fokus pasar saat ini lebih tertuju pada langkah-langkah yang akan diambil oleh The Fed dibandingkan dengan kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, laporan pendapatan terbaru juga menarik perhatian. Saham Target melonjak lebih dari 11% setelah melaporkan pendapatan kuartal kedua yang melampaui ekspektasi Wall Street. Namun, saham Macy’s turun hampir 13% setelah menurunkan proyeksi penjualan setahun penuh.