Jumat, April 18, 2025
27.9 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Amblas, Investor Cemas Ekonomi AS dan China

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali amblas  pada penutupan perdagangan hari Rabu (21/8/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (22/8/2024) WIB. Penurunan ini didorong oleh kekhawatiran terkait kondisi ekonomi Amerika Serikat dan China.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun US$1,24 atau 1,69% menjadi US$71,93 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober merosot sebesar US$1,15 atau 1,49% mencapai US$76,05 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Kejatuhan harga ini dipicu oleh revisi data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan bahwa penambahan jumlah pekerjaan sepanjang tahun hingga Maret 2024 jauh lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya. Revisi ini mencatat penurunan sebesar 818.000 pekerjaan, yang memicu kekhawatiran bahwa ekonomi AS bisa menghadapi resesi yang lebih parah.

Menurut Phil Flynn, seorang analis dari Price Futures Group, pasar kini mulai memproyeksikan kemungkinan terjadinya penurunan ekonomi yang tajam, sehingga harga minyak sulit untuk naik kembali.

Meski ada penurunan stok minyak di AS yang seharusnya mendukung kenaikan harga, revisi data pekerjaan ini justru membuat sentimen pasar tetap negatif. Data dari Energy Information Administration (EIA) mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 4,6 juta barel menjadi 426 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 16 Agustus. Angka ini jauh di atas ekspektasi analis yang memprediksi penurunan sebesar 2,7 juta barel.

Di sisi lain, ekonomi China yang lesu juga menambah beban pada harga minyak. Permintaan minyak mentah di negara tersebut melemah, dipicu oleh margin pengolahan yang rendah dan menurunnya kebutuhan bahan bakar.

Tim Snyder, kepala ekonom di Matador Economics, menyebutkan bahwa saat ini semua hal diukur berdasarkan kondisi ekonomi China. Jika ada tanda-tanda negatif dari China, itu akan memberikan tekanan lebih pada pasar energi global.

Tak hanya itu, ketegangan geopolitik juga menjadi faktor yang mempengaruhi pasar minyak. Kapal tanker minyak berbendera Yunani dilaporkan terombang-ambing di Laut Merah setelah beberapa kali diserang, menyebabkan kebakaran dan kerusakan yang membuat kapal kehilangan daya. Insiden ini menambah kekhawatiran terhadap jalur pengiriman minyak global, terutama karena Laut Merah merupakan rute utama menuju Terusan Suez, yang sangat vital bagi pengiriman minyak.

Sementara itu, upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza juga ikut mempengaruhi pasar. Meskipun ada harapan akan tercapainya kesepakatan antara Israel dan Hamas, ketegangan di wilayah tersebut tetap tinggi.

Situasi di Gaza semakin memanas dengan serangan udara Israel yang dilaporkan telah menewaskan setidaknya 50 warga Palestina dalam 24 jam terakhir. Kondisi ini semakin menambah ketidakpastian di pasar minyak, yang sudah terpukul oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik.

Artikel Terkait

Harga Emas Tembus US$3.300, Investor Panik Cari Aman dari Perang Tarif AS-Tiongkok

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru...

Harga Minyak Dunia Naik US$1 Usai AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Tiongkok

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia naik lebih...

Harga Emas Naik Lagi! Ketegangan Tarif dan Dolar Melemah Jadi Pendorong

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia naik pada penutupan perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>