STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa saham Wall Street tersungkur berjamaah pada penutupan perdagangan hari Rabu (28/8/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (29/8/2024) WIB. Tekanan besar datang dari penurunan saham Nvidia yang mengguncang pasar.
Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek News York, AS melorot 159,08 poin atau 0,39% menjadi 41.091,42. Segendang sepenarian, indeks S&P 500 (SPX), tergelincir 33,62 poin atau 0,6% mencapai 5.592,18. Indeks komposit Nasdaq (IXIC) juga merosot 198,79 poin atau 1,12% menyentuh 17.556,03.
Saham Nvidia menjadi pusat perhatian. Saham raksasa semikonduktor ini anjlok 2,1% menjelang laporan keuangan terbaru mereka yang dijadwalkan rilis setelah penutupan pasar. Investor cemas apakah Nvidia mampu mempertahankan performa impresifnya setelah melonjak lebih dari 150% sepanjang 2024. Kekhawatiran ini juga menekan sektor teknologi, yang turun 1,3%.
Analis dan investor fokus pada jadwal pengiriman chip terbaru Nvidia, Blackwell, serta prospek permintaan untuk teknologi AI. Art Hogan, Kepala Strategi Pasar di B. Riley Wealth Management, tetap optimistis Nvidia bisa memberikan hasil yang positif. “Kami masih percaya karena pelanggan terbesar mereka sudah melaporkan besarnya pengeluaran untuk chip Nvidia,” ujar Hogan.
Tak hanya Nvidia, saham teknologi lain juga terkena imbas. Saham Amazon dan Alphabet masing-masing turun lebih dari 1%, sementara Microsoft melemah 0,8%. Bahkan Super Micro Computer, yang sebelumnya menjadi bintang di sektor AI, jatuh 19% setelah mengumumkan keterlambatan pengajuan laporan tahunan untuk tahun fiskal.
Kejatuhan saham-saham teknologi ini menunjukkan betapa rentannya pasar terhadap kinerja raksasa seperti Nvidia. Investor terus memantau situasi dengan cermat, berharap ada stabilitas di tengah gejolak pasar yang semakin tak menentu.
