STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengumumkan, pengunduran diri Julfi Hadi selaku Direktur Utama Perusahaan eksplorasi, eksploitasi, produksi panas bumi tersebut.
Corporate Secretary PGEO Kitty Andhora dalam pengumuman tertulis, Kamis 27 November 2025 mengemukakan, pihaknya telah menerima surat pengunduran diri Bapak Julfi Hadi selaku Direktur Utama Perseroan pada 25 November 2025.
“Selanjutnya, sesuai Pasal 8 ayat (3) POJK 33/2014, Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam jangka waktu paling lambat 90 hari kalender sejak diterimanya surat pengunduran diri tersebut,” tulis Kitty dalam keterangannya.
Dari sisi keuangan, PGEO membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$104,27 juta pada kuartal III 2025, turun 22,17% jika dibandingkan US$133,99 juta pada kuartal III 2024. Meski laba turun, pendapatan bersih Perseroan naik 4,19% menjadi US$318,86 juta pada kuartal III 2025, dari US$306,02 juta pada periode sama tahun 2024.
Per 30 September 2025, Pertamina Geothermal Energy (PGEO) memiliki total aset sebesar US$2,95 miliar. Adapun jumlah liabilita dan ekuitas Perseroan per September 2025, masing-masing sebesar US$957,39 juta dan US$2,04 miliar.
Sekedar informasi, PGEO dimulai pada tahun 1974 ketika Pertamina menemukan 70 situs panas bumi di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi energi panas bumi sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan sumber energi lainnya.
Meskipun beberapa PLTP telah beroperasi sejak tahun 1996, perusahaan ini sendiri baru berdiri pada tahun 2006. Saat ini, terdapat 13 PLTP dengan total kapasitas mencapai 1.877 MW di seluruh Indonesia. (konrad)
