STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN), PT DCI Indonesia Tbk (DCII), dan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS). Suspensi yang sebelumnya diberlakukan kini resmi dicabut mulai sesi pertama perdagangan pada Selasa, 26 Februari 2025.
Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A, mengacu pada pengumuman bursa yang dikeluarkan pada 18 dan 24 Februari 2025 terkait penghentian sementara perdagangan saham empat emiten tersebut.
“Berdasarkan penilaian bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham MLPT, IKAN, DCII dan BESS di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 26 Februari 2025,” ujar Pande, dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (26/2/2025).
Sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan saham MLPT pada Rabu, 19 Februari 2025. Langkah ini diambil setelah harga saham MLPT melonjak tajam sehari sebelumnya. Pada Selasa, 18 Februari 2025, saham MLPT naik 19,98% dan ditutup di level Rp38.275 per lembar, melonjak Rp6.375 dari harga sebelumnya. Sepanjang perdagangan, sahamnya bergerak di rentang Rp31.875 hingga Rp38.275 dengan volume transaksi mencapai 115,6 ribu saham. Kapitalisasi pasar MLPT pun meningkat menjadi Rp71,77 triliun.
Selain MLPT, BEI juga menghentikan sementara perdagangan saham IKAN, DCII, dan BESS mulai sesi pertama perdagangan pada Selasa, 25 Februari 2025. Suspensi ini dilakukan karena harga saham ketiga emiten tersebut mengalami kenaikan tajam dalam waktu singkat.
“Penghentian sementara perdagangan saham dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan setiap keputusan investasinya,” ujar Pande dalam pengumuman resmi, Selasa, (25/2/2025).
Saham IKAN mencatatkan kenaikan signifikan pada Senin, 24 Februari 2025. Harga sahamnya naik 9,09% atau 8 poin ke level Rp96 per lembar. Sepanjang hari, sahamnya stabil di angka tersebut tanpa perubahan besar. Kapitalisasi pasar IKAN kini mencapai Rp80 triliun dengan rasio price-to-earnings (P/E) 112,61. Dalam setahun terakhir, saham ini bergerak di rentang Rp13 hingga Rp96.
Lonjakan harga juga terjadi pada saham DCII. Pada Senin, 24 Februari 2025, sahamnya melonjak 19,99% atau naik 16.125 poin ke level Rp96.775 per lembar. Saham ini dibuka di Rp83.050, sempat menyentuh level terendah di angka yang sama, sebelum akhirnya ditutup di harga tertinggi Rp96.775. Kapitalisasi pasar DCII kini mencapai Rp230,69 triliun dengan rasio P/E 388,83. Sepanjang setahun terakhir, saham ini bergerak di kisaran Rp34.500 hingga Rp96.775.
Saham BESS juga mencatat kenaikan signifikan. Pada perdagangan Senin, 24 Februari 2025, sahamnya naik 24,60% atau 155 poin ke level Rp785 per lembar. Saham ini dibuka di Rp630, sempat turun ke Rp630, lalu menanjak ke level tertinggi Rp785. Kapitalisasi pasar BESS kini mencapai Rp2,70 triliun dengan rasio P/E 63,32. Dalam setahun terakhir, sahamnya bergerak di rentang Rp140 hingga Rp785 per lembar.