STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Berkah Mulia Mandiri Tbk (BMM) berencana melakukan Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO). Perusahaan perdagangan di bidang bitumen dan pengelola terminal bitumen itu akan melepas sebanyak 550 juta saham baru pada 2-4 Agustus 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengutip prospektus BMM yang diumumkan, Kamis (20/7), Perseroan membukukan pendapatan bersih mencapai Rp249,05 miliar pada 2022, naik 10,16% jika dibandingkan sebesar Rp226,08 miliar pada 2021. Peningkatan pendapatan terutama disebabkan oleh
penambahan area distribusi dan penambahan kuantitas penjualan serta adanya kenaikan harga aspal per kg.
Dari pendapatan bersih tersebut, Perseroan mampu meraih laba bersih tahun berjalan sebesar Rp10,16 miliar pada 2022. Pencapaian ini tumbuh 16,28% dibandingkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp8,74 miliar pada 2021. Pertumbuhan laba bersih ini juga didukung oleh efisiensi di beban-benan perusahaan, sehingga kenaikan beban tidak signifikan dengan kenaikan penjualannya.
Adapun ekuitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 41% dari Rp60,43 miliar pada 2021 menjadi Rp85,20 miliar pada 2022. Sementara total libilitas Perseroan berkurang 13,14% menjadi Rp164,03 miliar, dari Rp188,84 miliar pada 2021. Total aset BMM mencapai Rp249,23 miliar pada 2022, turun 0,01%, dari Rp249,26 miliar pada 2021.