STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street Kembali kompak sehingga berakhir menguat pada penutupan perdagangan Selasa (10/1/2023) waktu setempat. Penguatan yang terjadi pada akhir penutupan perdagangan di Bursa Saham Amerika Serikat (AS) itu dipicu oleh banyak hal. Itu antara lain adalah investor menanti rilis data inflasi AS untuk Desember 2022 yang rencananya akan dirilis besok.
Kalangan pemodal memperkirakan inflasi di negeri Paman Sam tersebut akan turun dibandingkan bulan sebelumnya. Penguatan bursa AS terjadi ditenah kenaikan US Treasury Yield 10 Years.
Pidato bos Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell juga berhasil menenangkan para investor. Dalam pidatonya di sebuah forum yang disponsori bank sentral Swedia, Powell menekankan pentingnya kebebasan The Fed mengambil kebijakan untuk mengatasi inflasi tinggi. Kendati begitu, ia memberi sinyal bahwa pengendalian inflasi tak mesti dilakukan dengan meningkatkan suku bunga secara agresif tahun ini. Itu sebabnya investor masih meyakini bahwa suku bunga The Fed hanya akan naik 25 basis poin pada Februari 2023.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, Amerika Serikat ditutup menguat 186,45 poin (0,56%) menjadi 33.704,1. Kondisi yang sama terjadi pada indeks S&P 500 yang naik sekitar 27,16 poin (0,70%) menjadi 3.919,25. Demikian pula yang terjadi dengan indeks Nasdaq, menanjak hingga 106,98 poin (1,01%) menjadi 10.742,63. Nasdaq mencatat kenaikan tiga hari berturut-turut pertama sejak November.
