STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (IDX: MTEL) atau Mitratel membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% menjadi Rp3,73 triliun pada semester I 2022, jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp3,23 triliun.
Seiring peningkatan pendapatan, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Mitratel sepanjang periode Januari-Juni 2022 meningkat 17% menjadi Rp2,9 triliun ketimbang Rp2,5 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun laba bersih Mitratel per Juni 2022 melonjak 27% menjadi Rp892 miliar, dari Rp701 miliar per Juni 2021. Marjin EBITDA dan marjin laba bersih Mitratel pada semester I 2022 naik masing-masing menjadi 77,5% dan 23,9%.
Menurut Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Utama Mitratel, peningkatan performa Perseroan ini didukung oleh agresifitas operasional yang dilakukan pada semester satu 2022. Itu antara lain adalah menambah tower sebanyak 581. Sehingga, jumlah total menara telekomunikasi Mitratel per Juni 2022 naik 23,9% menjadi 28.787.
Perseroan juga berhasil membawa 1.306 tenant baru. Ini meningkatkan jumlah total tenant Mitratel sebanyak 20,3%, dari 36.507 menjadi 43.900.
Kecuali itu, lanjut pria yang akrab disapa Teddy Hartoko tersebut, pada semester pertama tahun ini, Mitratel telah memulai operasional bisnis baru di bidang fiber optik.
“Kita saat ini sudah mendapatkan order 8.000 km. Sebagian masih dalam proses integrasi. Dan sebagian lagi dalam proses development. Diharapkan tahun ini order kita selesaikan semuanya,” jelasnya, di acara media gathering, di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Kontributor utama dari peningkatan pendapatan Mitratel berasal dari pendapatan sewa menara yang mengalami pertumbuhan sebesar 17%, dari Rp2,6 triliun menjadi Rp2,99 triliun. Kontribusi lainnya, berasal dari tower-related-business yang melesat 35,4% menjadi Rp399 miliar ketimbang Rp295 miliar.