Rabu, Juli 9, 2025
31.9 C
Jakarta

Cetak Rekor IPO Terbanyak Dalam 33 Tahun, BEI Terus Rayu Perusahaan Indonesia Melantai di Bursa!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memecahkan rekor initial public offering (IPO) selama 33 tahun. Jika pada 1990, jumlah pencatatan saham sebanyak 66 perusahaan maka pada 2023, sudah terdapat 68 perusahaan yang tercatat.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, penghimpunan dana melalui IPO mengalami peningkatan signifikan pada tiga tahun terakhir. Berdasarkan catatan BEI, rata-rata dana yang telah dihimpun lewat IPO pada 2021 sebesar Rp421,4 miliar per IPO saham. Jumlah itu meningkat pada 2022 menjadi Rp561,6 miliar per IPO saham dan pada tahun 2023 sebesar Rp729,3 miliar per IPO saham.

Menurut Nyoman,  perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO tersebut berasal dari berbagai sektor usaha yang diharapkan dapat menambah diversifikasi portofolio investasi bagi para investor. Nyoman menambahkan, bila 27 dari 68 perusahaan yang telah melakukan IPO merupakan perusahaan dengan aset skala besar, disusul sebanyak 31 perusahaan termasuk dalam kategori aset skala menengah. Adapun 10 perusahaan termasuk dalam kategori aset skala kecil.

Tahun ini, papar Nyoman,  terdapat empat perusahaan tercatat yang memiliki kapitalisasi pasar diatas Rp3 trilliun dan free float di atas 15%. Begitu pula pada tahun 2022 lalu telah tercatat lima perusahaan dengan kriteria tersebut. “Hadirnya perusahaan tercatat ini kami harapkan dapat menambah likuditas transaksi saham di pasar sekunder,” ungkapnya.

Nyoman menegaskan bahwa BEI tidak hanya eksklusif bagi perusahaan sektor ataupun ukuran tertentu. Bursa, lanjutnya, senantiasa berupaya untuk memberikan pendekatan yang lebih inklusif sesuai dengan dinamika bisnis Indonesia. Menurut Nyoman, BEI menyambut kehadiran perusahaan-perusahaan Indonesia dari berbagai ukuran, jenis dan sektor usaha dengan tetap memperhatikan aspek kualitas dan compliance.

“Harapannya, Bursa dapat memberikan kesempatan yang lebih luas dan menjadi katalis bagi perusahaan di Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan bagi perusahaan dengan skala kecil dan menengah serta semakin memperbesar dan meningkatkan going concern bagi perusahaan dengan skala besar,” ujarnya.

Artikel Terkait

Anak Usaha TOWR Tarik Kredit Rp400 Miliar dari Bank ICBC Indonesia, Buat Apa?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Anak usaha PT Sarana Menara Nusantara...

Buang 1,63% Saham DEWA, Madhani Talatah Nusantara Kantongi Cuan Segini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Madhani Talatah Nusantara (MTN), salah satu...

Saham-saham Ini Ungkit IHSG ke 6.943,922, Naik 0,57%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham AMMN berkapitalisasi pasar Rp634,53...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini