STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Supekrane Mitra Utama Tbk (SKRN) membukukan laba Rp175,47 miliar (Rp26,12 per saham) pada kuartal III 2024, naik 1,78% jika dibandingkan Rp172,39 miliar (Rp25,66 per saham) pada periode sama 2023.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2024 yang diumumkan Jumat, (06/12/2024), kenaikan laba SKRN didukung antara lain oleh pendapatan bersih Perseroan yang meningkat 21,87% menjadi Rp907,84 miliar pada kuartal III 2024, dari Rp744,89 miliar pada kuartal III 2023.
Pendapatan SKRN pada sembilan bulan 2024 berasal dari sewa crane sebesar Rp572,50 miliar, sedangkan proyek konstruksi menyubang Rp335,34 miliar.
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan SKRN juga naik lebih tinggi dari pendapatan yakni sebesar 32,74% jadi Rp624,88 miliar, dari Rp470,73 miliar pada kuartal III 2023. Akan tetapi, laba kotor Perseroan masih tumbuh 3,2% menjadi Rp282,96 miliar pada kuartal III 2024, dari Rp274,15 miliar pada kuartal III 2023.
Setelah dikurangi beban usaha, emiten di bidang sewa peralatan, pengangkatan, dan konstruksi beraset Rp2,7 triliun per September 2024 itu mencatat laba usaha sebesar Rp243,44 miliar pada kuartal III 2024, turun 0,83% dari Rp245,48 miliar.
PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) adalah perusahaan yang didirikan pada 27 Maret 1996 dan bergerak di bidang sewa peralatan, pengangkatan, dan konstruksi. Perseroan menyewakan alat berat, seperti crane, forklift, man lift, telehandles, scissor lift, dan truk.
Sebagian besar kliennya adalah perusahaan pertambangan dan pengembang properti yang membutuhkan mesin dan alat berat, seperti Pertamina, Chevron, Waskita, Adhi, Sinarmas, dan Wijaya Karya. Beberapa proyek yang ditangani oleh Perseroan, adalah Jembatan Holtekamp di Papua, PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan, dan rel kereta api Jakarta-Bandung. (konrad)