Senin, Mei 12, 2025
26.8 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Naik US$1 Usai AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Tiongkok

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia naik lebih dari US$1 per barel pada penutupan perdagangan Rabu (16/4/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (17/4/2025) WIB. Kenaikan ini dipicu kekhawatiran terhadap pasokan global setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi baru terhadap para importir minyak Iran dari Tiongkok.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$1,18 atau 1,82% menjadi US$65,85 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ikut terkerek naik US$1,14 atau 1,86% mencapai US$62,47 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Pemerintah AS mengumumkan sanksi baru yang menargetkan ekspor minyak Iran, termasuk terhadap salah satu kilang kecil di Tiongkok. Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya Presiden Donald Trump untuk menekan Iran agar ekspor minyaknya turun hingga nol.

Pemerintah AS juga tengah membuka kembali negosiasi dengan Iran terkait program nuklirnya bulan ini.

Namun, Iran menegaskan tidak akan mundur soal hak pengayaan uranium. “Hak Iran untuk memperkaya uranium tidak bisa dinegosiasikan,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, pada Rabu, menjelang putaran negosiasi berikutnya di Roma yang dijadwalkan Sabtu mendatang.

Sementara itu, OPEC mengumumkan bahwa Irak, Kazakhstan, dan beberapa negara lainnya akan memangkas produksi minyaknya. Langkah ini sebagai kompensasi karena sebelumnya mereka memproduksi melebihi kuota yang telah disepakati.

Kabar ini juga ikut memperkuat harga minyak dunia.

Di sisi lain, data dari Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik sebesar 515.000 barel menjadi 442,9 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 11 April. Angka ini sedikit lebih tinggi dari ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan sebesar 507.000 barel.

Sementara itu, stok bensin dan bahan bakar sulingan justru mengalami penurunan.

Di tengah kondisi ini, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global pada 2025 akan menjadi yang paling lambat dalam lima tahun terakhir.

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) juga memangkas proyeksi perdagangan barang global. Mereka memperingatkan bahwa tarif dari AS bisa memicu pelemahan perdagangan terbesar sejak masa pandemi COVID-19.

Ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok masih terus berlangsung. Pemerintah AS menaikkan tarif barang-barang Tiongkok, dan dibalas dengan tarif dari Beijing terhadap produk-produk AS.

“Ekonomi dunia sangat tergantung pada apakah AS dan Tiongkok bisa mencapai kesepakatan dan tidak memicu perang dagang berkepanjangan,” kata Alex Hodes, Direktur Strategi Pasar di StoneX.

Laporan Bloomberg menyebutkan iongkok ingin mendapatkan lebih banyak rasa hormat dari pemerintahan Trump sebelum sepakat untuk kembali bernegosiasi.

“Jika ketegangan dagang mereda, itu bisa mengurangi risiko perlambatan ekonomi global dan mendukung permintaan minyak,” ujar analis UBS, Giovanni Staunovo.

Namun, ketidakpastian yang terus terjadi membuat sejumlah bank seperti UBS, BNP Paribas, dan HSBC memangkas proyeksi harga minyak.

“Kalau kita pakai estimasi konservatif, penurunan pertumbuhan ekonomi global 15% karena perang dagang AS-Tiongkok bisa menekan pertumbuhan permintaan minyak hingga hanya 600.000 barel per hari di 2025, setengah dari perkiraan awal kami sebelum tarif diberlakukan,” ujar Janiv Shah, Wakil Presiden Analisis Pasar Komoditas di Rystad Energy.

Dari Tiongkok, data terbaru menunjukkan ekonomi tumbuh 5,4% secara tahunan pada kuartal pertama, lebih tinggi dari proyeksi 5,1% dalam survei Reuters. Tapi analis PVM Oil, Tamas Varga, memperkirakan pertumbuhan ini sulit dipertahankan sepanjang tahun.

Artikel Terkait

Harga Emas Anjlok Lebih dari 1%! Apa Hubungannya dengan Trump dan Inggris?

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia turun tajam lebih dari...

Harga Minyak Dunia Tiba-Tiba Naik 3%, Ternyata Ini Pemicunya!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia melonjak sekitar...

Harga Emas Turun Lebih dari 1% Usai The Fed Tahan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melemah lebih dari 1%...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>