STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia mengalami koreksi pada penutupan perdagangan hari Jumat (20/9/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (21/9/2024) WIB. Meski begitu, minyak mentah tetap mencatatkan kenaikan mingguan untuk kedua kalinya berturut-turut. Ini menjadi kabar baik bagi pasar energi di tengah ketidakpastian global.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober ditutup turun 3 sen, atau 0,4%, menjadi US$71,92 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November berakhir berkurang 39 sen, atau 0,52%, mencapai US$74,49 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Kenaikan harga minyak sebelumnya didorong oleh pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. “Pemotongan suku bunga ini membantu meredam kekhawatiran akan resesi yang bisa mengurangi permintaan minyak,” kata seorang analis. Namun, beberapa pihak masih khawatir tentang perlambatan di pasar tenaga kerja AS.
Di sisi lain, tanda-tanda perlambatan ekonomi di China, yang merupakan konsumen utama komoditas, membatasi kenaikan harga minyak. Output kilang minyak di China mengalami penurunan untuk bulan kelima berturut-turut pada Agustus, dan pertumbuhan output industri mencapai titik terendah dalam lima bulan terakhir.
Faktor positif datang dari penurunan persediaan minyak mentah di AS, yang mencapai level terendah dalam setahun. Selain itu, ketegangan yang meningkat di Timur Tengah juga memengaruhi pasar. Serangan udara Israel yang menewaskan komandan senior Hezbollah di Beirut menambah kekhawatiran akan gangguan pasokan.
Di wilayah Teluk Meksiko, sekitar 6% produksi minyak dan 10% produksi gas alam masih offline pasca-Badai Francine. Ini memberikan dorongan tambahan bagi harga minyak.
“Walaupun pemotongan suku bunga mendukung sentimen risiko, efek penuh dari kebijakan ini terhadap aktivitas ekonomi dan permintaan minyak mungkin baru akan terlihat dalam beberapa waktu ke depan,” kata seorang analis pasar. Dengan begitu, meskipun harga minyak mengalami koreksi, sentimen pasar tetap optimis untuk minggu-minggu mendatang.