STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) rawan melanjutkan koreksi pada perdagangan Jumat (26/1/2024). Hari ini, IHSG diprediksi akan bergerak pada level 7.152 sebagai area support dan resistance 7.240. Demikian hasil analisa T. Herditya Wicaksana, analis teknikal MNC Sekuritas (MNCS), dalam risetnya di Jakarta, hari ini.
“Kami perkirakan pergerakan IHSG hari ini rawan melanjutkan koreksinya dengan support di 7152 dan resist di 7240. Meskipun bursa AS dan Eropa kompak ditutup menguat, namun kekhawatiran investor akan kebijakan The Fed yang masih hawkish (higher for longer) cenderung meningkat. Ditambah dengan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap US$ juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG,” ujar pria yang akrab disapa Didit itu, menjawab Stockwatch, di Jakarta, Jumat (26/1/2024).
Pada penutupan perdagangan Kamis (24/1/2024), IHSG ditutup turun 49,70 poin atau tergerus 0,69% ke level 7.178,042, dari penutupan Rabu (24/1/2024) di posisi 7.227,823. Ini masih didominasi oleh volume penjualan.
Didit menyarankan para investor untuk mencermati area support terdekat di 7,152. Jika IHSG, lanjut dia, menembus support tersebut diperkirakan pergerakan IHSG saat ini sedang membentuk wave c dari wave (ii) sehingga IHSG akan rawan melanjutkan koreksinya menguji ke 7.021-7.111.
“Namun, bila IHSG masih mampu bertahan di atas area tersebut, maka terdapat kemungkinan IHSG akan menguji kembali 7.278-7.307 untuk membentuk wave b dari wave (ii). Support: 7.152, 7.045. Resistance: 7.323, 7.403,” terang Didit.
Untuk perdagangan hari ini, Didit merekomendasikan ‘beli’ empat saham. Berikut ulasan lengkapnya:
1.AMRT – Buy on Weakness
AMRT terkoreksi ke Rp 2,670 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Selama AMRT masih mampu bergerak di atas Rp 2,570 sebagai stoplossnya, maka posisi AMRT saat ini sedang berada di awal wave 3 dari wave (5), sehingga koreksi AMRT akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: Rp 2,600-2,650
Target Price: Rp 2,730, 2,830
Stoploss: below 2,570
2.DOID – Buy on Weakness
DOID menguat 5,41% ke Rp 390 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan DOID pun mampu berada di atas MA20. Saat ini, posisi DOID diperkirakan sedang berada di awal wave (c) dari wave [y] dari wave B, hal tersebut berarti pergerakan DOID masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: Rp 374-386
Target Price: Rp 410, 444
Stoploss: below 364
3.ERAA – Buy on Weakness
ERAA terkoreksi 1,90% ke Rp 412 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Posisi ERAA saat ini diperkirakan edang berada di awal fase downtrendnya dan sedang berada di awal wave [ii] dari wave 3, sehingga koreksi ERAA diperkirakan berlanjut dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: Rp 374-400
Target Price: Rp 442, 480
Stoploss: below 360
4.INDF – Sell on Strength
INDF terkoreksi 0,78% ke Rp 6,400 disertai dengan munculnya volume penjualan, koreksi INDF pun menembus cluster MA20 dan MA60. Saat ini, posisi INDF kami perkirakan sedang berada pada bagian dari wave e dari wave b dari wave (y), sehingga penguatan INDF akan cenderung terbatas dan rawan melanjutkan koreksinya. Adapun koreksi INDF kami perkirakan akan menguji ke rentang Rp 6,050-6,250.
Sell on Strength: Rp 6,475-6,500