STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri membukukan kenaikan laba bersih sebesar 24,9% menjadi Rp25,2 triliun pada semester partama 2023 dibandingkan Rp20,2 triliun per Juni 2022.
Menurut Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi baru Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.
“Kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 25,8% atau naik 275 basis poin (bps) secara YoY. Sementara posisi net interest margin (NIM) bank only terjaga solid di level 5,30%,” ujarnya, dalam paparan kinerja Bank Mandiri Kuartal II 2023 secara daring di Jakarta, Senin (31/7/2023).
Laba bersih Bank Mandiri anara lain ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 13,1% menjadi Rp47,3 triliun per Juni 2023. Selain itu, pendapatan non bunga Bank Mandiri melesat sekitar 14% menjadi Rp18,4 triliun.
Darmawan mengemukakan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh sebesar 11,8% secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai Rp1.272,07 triliun. “Pertumbuhan kredit ini jauh di atas pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 sebesar 7,8% yoy,” terang Darmawan.
Hingga Juni 2023, total dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi Bank Mandiri tumbuh positif 8,47% yoy dari Rp1.318,42 triliun di kuartal II 2022 menjadi Rp1.430,13 triliun di akhir kuartal II 2023. Ini ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA). Tabungan secara konsolidasi naik 5,80% yoy menjadi Rp552,4 triliun dan giro secara konsolidasi melesat 21,2% yoy menjadi Rp497,6 triliun.