STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia mengalami fluktuasi pada penutupan perdagangan hari Senin sore (21/10/2024) waktu setempat. Ini terjadi setelah China mengumumkan kebijakan besar terkait pemangkasan suku bunga. Keputusan Bank Sentral China (PBOC) untuk menurunkan suku bunga utama membuat banyak investor bingung. Selain itu, para investor juga mengalihkan fokus mereka ke pemilu Jepang yang dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini, menambah ketidakpastian di pasar.
Mengutip CNBC International, PBOC menurunkan suku bunga acuan satu tahun dan lima tahun sebesar 25 basis poin, masing-masing menjadi 3,1% dan 3,6%. Langkah ini sudah diperkirakan sebelumnya oleh Gubernur PBOC, Pan Gongsheng, yang menyampaikan rencana tersebut pada Jumat lalu dengan tujuan mendongkrak ekonomi yang melambat.
Laporan dari ING menyebutkan, pemangkasan suku bunga ini tidak terlalu mengejutkan. Sebelumnya, PBOC juga telah memangkas suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah sebesar 30 basis poin bulan lalu. “Yang perlu diperhatikan sekarang adalah apakah pemerintah China akan mengambil langkah tambahan terkait stimulus ekonomi,” tulis ING dalam laporannya.
Selain kebijakan China, investor juga menunggu pengumuman data inflasi dari Tokyo, Jepang, serta angka pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga Korea Selatan yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan, yang keduanya berpotensi memengaruhi arah pasar.
Respons pasar Asia-Pasifik terhadap kebijakan China beragam. Beberapa menyambutnya dengan optimisme, tetapi sebagian besar investor masih ragu mengenai dampak jangka panjang dari pemangkasan suku bunga tersebut. Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China tetap menjadi faktor yang memengaruhi pergerakan pasar.
Di sisi lain, ketidakpastian terkait pemilu Jepang juga membuat investor bersikap lebih hati-hati. Mereka menunggu hasil pemilu yang diperkirakan dapat memengaruhi kebijakan ekonomi di Jepang.
Pasar saham Asia bergerak bervariasi pada Senin, 21 Oktober 2024. Beberapa indeks utama mengalami penurunan, sementara yang lain mencatatkan kenaikan tipis. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah sedikit, sekitar 0,07% atau 27,15 poin menjadi 38.954,6. Indeks Topix juga ikut turun 0,34% ke 2.679,91. Tekanan di pasar Jepang terjadi meskipun ada kebijakan pemangkasan suku bunga dari China yang menjadi sorotan utama investor.
Sementara itu, di Korea Selatan, indeks Kospi berhasil bangkit setelah tiga hari berturut-turut turun, naik 0,43% ke 2.604,92. Indeks Kosdaq, yang mencerminkan kinerja perusahaan kecil, juga mengalami lonjakan sebesar 0,89% ke 759,95, mengakhiri tren penurunan sebelumnya.
Australia juga mencatat hasil positif, dengan indeks S&P/ASX 200 naik 0,74% menjadi 8.344,4. Kenaikan ini didukung oleh sektor energi dan komoditas yang menguat.
Sebaliknya, di Hong Kong, indeks Hang Seng anjlok 1,43%, sementara di China daratan, indeks CSI 300 naik tipis 0,25% ke 3.935,19 berkat pemangkasan suku bunga dari Bank Sentral China (PBOC).