Jumat, Maret 21, 2025
28.3 C
Jakarta

Presiden Prabowo Luncurkan Danantara Pagi Ini, Targetkan Jadi SWF Terbesar Keempat Dunia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) hari ini, Senin (24/2/2025). Mengutip pernyataan pers Yusuf Permana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Minggu (23/2/2025), acara ini akan digelar pada pukul 10.00 WIB di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta.

Dalam undangan peliputan yang ditujukan kepada wartawan Istana Kepresidenan tersebut, Yusuf menyatakan, peluncuran BPI Danantara menandai era baru dalam transformasi pengelolaan investasi strategis negara.

“Ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita, yakni visi besar untuk membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif,” ujar Yusuf.

Sementara itu, materi paparan peluncuran BPI Danantara yang terdiri dari enam halaman telah beredar. Dalam dokumen tersebut, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk mengelola aset negara secara optimal demi kesejahteraan rakyat. Langkah ini sejalan dengan Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945, yang menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Menurut Prabowo, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkualitas dalam lima tahun ke depan. Untuk mencapainya, konsolidasi dan optimalisasi aset negara menjadi katalis pertumbuhan ekonomi. “Penggerak pertumbuhan ekonomi dengan mengonsolidasikan aset penting dan mengoptimalkan kekayaan negara. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan nasional dan daya saing global. Sumber daya ini juga dimanfaatkan untuk mendukung target dan program pemerintah,” tegas Presiden Prabowo.

Danantara hadir sebagai perwujudan visi Presiden dalam mendorong transformasi ekonomi demi kemakmuran nasional. Dengan fokus pada sektor-sektor strategis, Danantara berkomitmen untuk menciptakan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi.

Sebagai entitas pengelola aset negara, Danantara akan terus berkembang guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di tengah dinamika ekonomi global. Pada tahap awal, Danantara mengelola Asset Under Management (AUM) senilai US$600 miliar. Angka ini diperoleh dari penggabungan Indonesia Investment Authority (INA) dengan tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar.

Berikut tujuh BUMN yang telah bergabung dengan Danantara beserta jumlah asetnya pada tahun buku 2023:

  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Aset Rp. 2.174 triliun
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Aset Rp 1.965 triliun
  • PT PLN (Persero): Aset Rp 1.671 triliun
  • PT Pertamina (Persero): Aset Rp 1.412 triliun
  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI): Aset Rp 1.087 triliun
  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM): Aset Rp 318 triliun
  • Mind ID: Aset Rp 259 triliun
  • INA: Aset Rp 163 triliun

Ke depan, aset negara lainnya akan secara bertahap dimasukkan ke dalam portofolio Danantara. Total AUM diperkirakan mencapai US$982 miliar. Jika target itu tercapai, Danantara berpotensi menjadi Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar keempat di dunia.

Strategi Danantara: Konsolidasi dan Optimalisasi

Danantara mengedepankan strategi investasi yang berorientasi pada hasil optimal, tata kelola yang kuat, serta manajemen risiko yang efektif.

  1. Optimalisasi Keuntungan
    Danantara fokus pada strategi pengembalian yang kuat dan pengelolaan risiko yang efektif. Tujuannya adalah meningkatkan daya saing Indonesia secara global, memberikan manfaat sosial-ekonomi, serta menghasilkan surplus bagi rakyat.
  2. Tata Kelola yang Baik
    Danantara menerapkan standar internasional untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Aset negara dikelola dengan prinsip kehati-hatian demi kepentingan rakyat.
  3. Manajemen Risiko yang Kokoh
    Investasi dilakukan secara berkelanjutan dengan pendekatan berbasis risiko yang terukur. Danantara bertujuan mengelola aset negara secara produktif untuk mendukung investasi nasional dan pertumbuhan ekonomi.

Sebagai fondasi kuat bagi Danantara, INA telah mendapatkan kepercayaan dari mitra global seperti APG, ADIA, ADQ, dan QIA. Keberlanjutan, reputasi internasional yang kuat, serta kerangka hukum yang kokoh menjadikan Danantara sebagai entitas investasi yang dipercaya di pasar global.

Delapan Langkah Besar Danantara

  1. Danantara sebagai SWF berbasis aset untuk kepentingan nasional
    Transformasi INA menjadi Danantara dengan aset awal sekitar US$ 600 miliar menjadikannya salah satu SWF terbesar di dunia.
  2. Kebanggaan dan Kekuatan Ekonomi Nasional
    Skala Danantara memperkuat posisi Indonesia di kancah global, membangun kekuatan ekonomi yang tangguh, serta menciptakan nilai ekonomi yang signifikan.
  3. Babak Baru Investasi Indonesia
    Danantara menjadi evolusi lanjutan dari INA dengan basis aset yang lebih besar, independensi yang lebih kuat, fleksibilitas operasional, dan profesionalisme yang lebih tinggi.
  4. Penciptaan Nilai dan Pertumbuhan Ekonomi
    Aset negara akan dioptimalkan sebagai motor penggerak ekonomi, menciptakan lapangan kerja, peluang bisnis, serta ketahanan ekonomi nasional.
  5. Komitmen terhadap Tata Kelola yang Kuat
    Danantara dibangun dengan prinsip tata kelola yang transparan dan akuntabel, menjunjung tinggi standar tertinggi demi melindungi kekayaan negara serta menjaga kepercayaan mitra.
  6. Manajemen Risiko yang Prudent dan Kokoh
    Danantara menerapkan manajemen risiko yang kuat dan diversifikasi portofolio untuk memastikan hasil investasi yang stabil dan berkelanjutan.
  7. Mitra Investasi Global dan Lokal yang Andal
    Danantara dirancang sebagai mitra terpercaya bagi investor global dan domestik dengan pendekatan berbasis profesionalisme, saling menghormati, dan kesuksesan bersama.
  8. Dukungan Penuh Pemerintah
    Dengan dukungan penuh dari pemerintah, Danantara selaras dengan prioritas nasional guna memberikan dampak maksimal bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Artikel Terkait

BI Pastikan Likuiditas Perbankan Memadai, Tercermin di AL/DPK 26,32% dan CAR 27,01%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan ketahanan perbankan...

BI-Rate Tetap 5,75%, Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia...

Kabar Gembira, NPI Februari 2025 Surplus US$3,12 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, Neraca...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini