STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Teknologi Karya Digital Tbk (TRON) atau PT TKDN resmi dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (6/3/2023). Pada saat pembukaan perdagangan, saham TRON menguat Rp20 (11,11%) menjadi Rp200 dibandingkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp180/saham. Harga saham emiten penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan internet of things (IoT) ditransaksikan pada kisaran harga antara Rp190-238 per saham.
Hingga pukul 11.13 WIB, saham TRON bertengger di level Rp226 per saham, naik Rp46 atau menguat 25,56% menjadi Rp226 per saham, dari harga penawaran perdana Rp180 per saham.
Adapun volume perdagangan saham TRON di pasar reguler saat itu mencapai 417,61 juta unit senilai Rp93,81 miliar. Sedangkan frekuensi perdagangan saham sebanyak 36.314 kali.
TRON menjadi emiten ke-26 tahun 2023 atau perusahaan tercatat ke 851 di BEI. Perseroan melepas sebanyak 750.000.000 saham biasa atau mencapai 25,42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dari aksi korporasi ini, Perusahaan memperoleh tambahan modal sebesar Rp135 miliar.
Bersamaan dengan pencatatan saham, TRON juga mencatatkan sebanyak 375 juta unit waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp250 per unit. Jika semua waran seri I TRON ini dilaksanakan, Perseroan akan memperoleh tambahan modal Rp93,75 miliar.
Selama masa penawaran umum, berdasarkan sistem e-IPO, Perseroan mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 27,29 kali. Adapun penyebaran pembeli saham tersebar pada 34 provinsi di seluruh Indonesia dan 6 negara. Dalam aksi korporasi ini, TRON menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi efek dengan komitmen kesanggupan penuh (full commitment).
Presiden Direktur PT TKDN David Santoso mengatakan langkah IPO ini akan meningkatkan nilai perusahaan, sehingga dapat mendorong terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan, baik bagi perusahaan maupun industri.
“IPO ini menjadi starting line, bukan finish line bagi perusahaan untuk dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan. Kami percaya, fokus perusahaan dalam menyediakan solusi sistem informasi berbasis telematika dan IoT di bidang transportasi ini akan menjadi kekuatan bisnis kami,” kata David, saat seremoni pencatatan saham perdana TRON, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas, Steffen Fang, mengatakan suksesnya IPO TRON didukung valuasi perusahaan yang menarik dan prospek bisnis yang cerah. Adanya kelebihan permintaan pada saat penawaran umum juga cerminan bentuk kepercayaan investor terhadap kondisi perseroan, serta keyakinan atas potensi pertumbuhan bisnis di masa mendatang.
“Industri teknologi merupakan salah satu industri yang kompetitif. Kami percaya bahwa faktor persaingan dalam industri ini ditentukan oleh fitur teknologi, kinerja, dan harga. Dan saat ini belum banyak perusahaan seperti PT TKDN yang mampu menyediakan teknologi cerdas dalam mendukung implementasi Intelligent Transportation System (ITS) untuk pengembangan smart city yang bersifat end to end solution.”
Dana IPO
David mengatakan, sebesar 30% dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan areal operasional yang berlokasi di Jawa Barat. Perseroan juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal 2-2023.
Transaksi perluasan area operasional akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal 2-2023. Sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal 3-2023. Adapun sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia.
Selanjutnya untuk biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Salah satu yang tengah direncanakan adalah sistem kartu untuk universal payment yang tidak terikat kepada bank tertentu dan bersifat universal.
David menjelaskan, setelah IPO ini, direksi perseroan berencana untuk membagikan dividen kepada pemegang saham dengan nilai sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih dimulai dari tahun 2024 memakai buku untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS.
Secara kinerja, di November 2022, pendapatan Perseroan mencapai Rp 84,04 miliar, atau melesat 216% dari November 2021 Rp 26,59 miliar. Sedangkan laba bersih melejit 198% menjadi Rp 13,40 miliar dari November sebelumnya Rp 4,50 miliar.