Kamis, Agustus 21, 2025
29.7 C
Jakarta

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$2,93 Miliar pada Mei 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS), mengumumkan, Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pada Mei 2024 mengalami surplus US$2,93 miliar, terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,26 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,33 miliar.

Dalam siaran pers BPS, Rabu (19/6/2024) disebutkan, nilai ekspor Indonesia Mei 2024 mencapai US$22,33 miliar, naik 13,82% dibanding ekspor April 2024. Dibanding Mei 2023 nilai ekspor naik sebesar 2,86%.

Ekspor nonmigas Mei 2024 mencapai US$20,91 miliar, naik 14,46% dibanding April 2024, demikian juga naik 2,50% jika dibanding ekspor nonmigas Mei 2023.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari sampai dengan Mei 2024 mencapai US$104,25 miliar, turun 3,52% dibanding periode yang sama tahun 2023. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$97,58 miliar, turun 3,84%.

Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Mei 2024, hampir semua komoditas mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar US$263,6 juta (26,66%). Sementara yang mengalami penurunan hanya lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$268,0 juta (14,32%).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Mei 2024 turun 0,63% dibanding periode yang sama tahun 2023, demikian juga ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 14,90%, sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 5,90%.

Ekspor nonmigas Mei 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$4,73 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,18 miliar, dan India US$1,95 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,39%. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,79 miliar dan US$1,61 miliar.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai US$19,40 miliar, naik 14,82% dibandingkan April 2024, turun 8,83% dibandingkan Mei 2023.

Impor migas Mei 2024 senilai US$2,75 miliar, turun 7,91% dibandingkan April 2024, turun 12,34% dibandingkan Mei 2023. Impor nonmigas Mei 2024 senilai US$16,65 miliar, naik 19,70% dibandingkan April 2024, turun 8,23% dibandingkan Mei 2023.

Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas Mei 2024, hanya golongan serealia yang mengalami penurunan senilai US$49,5 juta (7,70%) dibandingkan April 2024. Sementara peningkatan terbesar adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya US$670,3 juta (30,17%).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Mei 2024 adalah Tiongkok US$27,10 miliar (35,45%), Jepang US$5,35 miliar (6,99%), dan Thailand US$4,08 miliar (5,35%). Impor nonmigas dari ASEAN US$13,44 miliar (17,58%) dan Uni Eropa US$4,90 miliar (6,41%).

Menurut golongan penggunaan barang, perkembangan nilai impor Januari-Mei 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan pada golongan bahan baku/penolong US$980,0 juta (1,45%). Sementara golongan barang konsumsi dan barang modal naik US$465,2 juta (5,68%) dan US$128,6 juta (0,82%). (yan)

Artikel Terkait

Simak! DBS Group Sampaikan 5 Poin Penting Ini, Membaca Arah Pasar di Tengah Tantangan Kuartal III 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - DBS Group Research merilis proyeksi ekonomi...

Neraca Pembayaran RI Defisit US$6,7 Miliar Triwulan II 2025, Cadangan Devisa Masih Perkasa

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– Bank Indonesia melaporkan kinerja Neraca Pembayaran...

Prabowo Geram Komisaris BUMN Terima Tantiem Rp40 Miliar, Rosan Pastikan Aturan Baru Sudah Jalan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– Presiden Prabowo Subianto melontarkan kritik keras...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru