STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menargetkan penjualan pemasaran (marketing sales) sebesar Rp10 triliun pada 2024. Target tersebut meningkat sekitar 3,1% dibandingkan dengan realisasi marketing sales sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp9,72 triliun.
Menurut Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, meskipun target pertumbuhan marketing sales yang dipatok perusahaan terbilang lebih kecil, namun untuk mencapainya bukannlah perkara gampang.
“Mungkin teman-teman bertanya, kok naiknya kecil ya, cuma naik Rp300 miliar. Jangan salah, untuk naik Rp300 pun kita perlu effort yang cukup besar ya, karena nilainya cukup besar dibandingin dengan developer yang lain gitu ya. Dan juga harus perhatikan bahwa biasanya kalau kita setelah mengumumkan target di awal tahun, itu kita gak pernah revise down atau revise up gitu ya,” ujarnya di BSDE Tangerang, Kamis (7/3/2025).
Hermawan menjelaskan, dari target marketing sales sebesar Rp10 triliun tahun ini, sekitar Rp1,5 triliun diharapkan berasal dari JV Land Lot. Angka ini meningkat 165,5% dibandingkan capaian pada 2024 senilai Rp565 miliar.
Sementara itu, penjualan pemasaran segmen komersial diharapkan dapat menyumbang Rp3,4 triliun, lebih rendah 9,5% ketimbang Rp3,76 triliun pada 2024. Hermawan menegaskan, BSDE memilih target yang konservatif dan tidak muluk-muluk.
“Yang terpenting, target tercapai dan bahkan melampaui harapan, seperti yang terjadi pada 2024. Angka Rp3,4 triliun sendiri sudah cukup tinggi untuk sektor ini,” paparnya.
Untuk segmen residensial, BSDE menetapkan target Rp5,1 triliun. Jumlah ini lebih kecil 5,6% dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp5,4 triliun.
Hermawan menekankan bahwa perusahaan selalu berhati-hati dalam menetapkan target tahunan. BSDE memilih angka yang realistis dan dapat dicapai.
“Untuk lebih memberikan kesan bahwa kita memang selalu berhati-hati dalam setiap tahunnya, kita taruh angka yang lebih reasonable, ya achievable,” paparnya.
Hermawan menambahkan, proyek dengan kontribusi terbesar terhadap target penjualan pemasaran pada 2025 adalah BSD City, yang menyumbang sekitar 65-70% dari total penjualan. Grand Wisata Bekasi berada di posisi kedua, disusul oleh Kota Wisata Cibubur.
