STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa ditutup melemah pada penutupan perdagangan Kamis (13/3/2025) waktu setempat. Pasar tertekan setelah Donald Trump mengancam menerapkan tarif baru. Kebijakan ini semakin memperburuk hubungan dagang global.
Mengutip CNBC International, saham perusahaan minuman beralkohol seperti Pernod Ricard, Rémy Cointreau, dan Davide Campari turun lebih dari 3%. Trump mengancam akan memberlakukan tarif 200% pada anggur, sampanye, dan produk alkohol dari Prancis serta negara-negara Uni Eropa lainnya. Ancaman ini muncul sebagai respons terhadap tarif 50% yang lebih dulu diberlakukan Uni Eropa pada wiski asal AS.
Diageo, produsen minuman beralkohol yang memiliki merek Johnnie Walker dan Guinness, mengalami penurunan tipis 0,2%. Sementara itu, LVMH, perusahaan induk Moët & Chandon dan Hennessy, ditutup turun 1,1%.
Indeks Stoxx 600 yang mencakup saham-saham utama Eropa berakhir turun 0,15%. Saham sektor otomotif menjadi yang paling terpukul dengan penurunan 1,7%. Investor masih mencerna dampak dari tarif baru AS serta kemungkinan tarif balasan dari Uni Eropa, Kanada, dan negara lainnya terhadap industri ini.
Namun, tidak semua saham bergerak negatif. Novo Nordisk menjadi salah satu saham dengan performa terbaik setelah naik 4%. Saham perusahaan farmasi asal Denmark ini bangkit dari penurunan sebelumnya yang dipicu hasil uji klinis obat penurun berat badan yang mengecewakan. Analis Kepler Cheuvreux bahkan meningkatkan rekomendasi sahamnya dari ‘hold’ menjadi ‘buy’ karena melihat potensi penjualan lebih tinggi dari obat Wegovy.
Sehari sebelumnya, Stoxx 600 sempat menguat setelah mengalami empat hari berturut-turut pelemahan. Optimisme terkait potensi gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina serta inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan sempat memberikan sentimen positif.
Data inflasi AS yang lebih rendah memang memberi harapan bagi perekonomian global yang tengah dihantui risiko resesi. Namun, para ekonom memperingatkan bahwa tarif baru berpotensi memicu kenaikan harga bagi konsumen dalam waktu dekat.
Di sisi lain, pasar saham AS juga dibuka melemah pada Kamis akibat volatilitas perdagangan yang masih berlanjut. Hari itu juga menjadi penutupan acara CNBC CONVERGE LIVE di Singapura, di mana para pemimpin bisnis, investor, dan pembuat kebijakan membahas meningkatnya ketegangan perdagangan global.