STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia melanjutkan penguatan pada penutupan perdagangan Rabu (5/7/2023) waktu setempat atau Kamis (6/7/2023) WIB. Pemantik terdongkraknya harga komoditas ini lantaran para investor terus mencermati kebijakan pemotongan produksi yang dilakukan Arab Saudi dan Rusia.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2023 ditutup melompat 2,0 dolar AS atau 2,87%, menjadi 71,79 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September 2023 berakhir menjulang 2,0 dolar AS atau 2,68%, menjadi 76,65 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman menegaskan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) berkomitmen menjaga stabilitas pasar minyak global.
Sebagaimana diberitakan, mulai Juli 2023, Arab Saudi memangkas produksi minyak mentahnya sebanyak 1 juta barel per hari menjadi sekitar 9 juta barel per hari dari 10 juta barel per hari pada Mei. Arab Saudi akan memperpanjang penerapan kebijakan pengurangan produksi ini hingga Agustus mendatang. Hal serupa dilaksanakan oleh Rusia dan Aljazair yang masing-masing mengguntng ekspor minyak sebesar 500.000 barel per dan 20.000 barel per hari pada Agustus.
Akibat keputusan ketiga negara tersebut, produksi minyak global akan berkurang sekitar 5,36 juta barel per hari hari mulai Agustus 2023.