STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali melejit pada penutupan perdagangan Jumat (3/3/2023) waktu setempat. Lagi-lagi, lonjakan harga komoditas tersebut dipicu oleh Tiongkok. Permintaan minyak mentah dari Negeri Tirai Bambu tersebut terbilang tinggi seiring mulai pulihnya ekonomi domestik.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2023 ditutup meroket US$1,52, atau sekitar 1,9% menjadi US$79,68 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei 2023 melambung US$1,08, atau sekitar 1,3% menjadi US$85,83 per barel di London ICE Futures Exchange.
WTI dan Brent mencatat peningkatan persentase mingguan terbesar ketiga mereka tahun ini. Kuatnya data ekonomi Tiongkok mencuatkan harapan terhadap kenaikan permintaan minyak.
Pada Februari 2023, kegiatan manufaktur Tiongkok tercatat ekspansif bahkan tercepat dalam satu dekade terakhir. Hal ini mencuatkan harapan terhadap peningkatan permintaan minyak mentah. Indeks manajer pembelian manufaktur Tiongkok mengalami kenaikan menjadi 52,6 pada Februari dibandingka 50,1 pada Januari. Impor minyak Rusia yang dilakukan Tiongkok melalui laut diprediksi akan mencapai rekor tertinggi bulan ini.
Untuk diketahui, Pemerintah Tiongkok menargetkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut mencapai 6% tahun ini. Sementara itu, Tiongkok tercatat sebagai negara pengimpor minyak utama dunia.
Para pelaku pasar secara luas mengabaikan peningkatan stok minyak mentah AS yang sudah terjadi selama 10 minggu berturut-turut.