STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia berakhir dengan kerugian pada penutupan perdagangan Senin (17/4/2023) waktu setempat. Merosotnya akhir transaksi komoditas tersebut karena para pelaku pasar mencemaskan membanjirnya pasokan seiring rencana pembukaan kembali keran ekspor minyak dari wilayah semi-otonom Kurdistan Irak melalui terminal minyak Ceyhan Turkiye. Kabar terkini menyebutkan bahwa pemerintah federal Irak dan pemerintah daerah Kurdistan telah menyelesaikan masalah teknis yang penting untuk melanjutkan ekspor minyak kawasan itu melalui pelabuhan Ceyhan di Turkiye.
Sebelumnya ekspor dari wilayah Kurdistan Irak stop karena Turki berhenti memompa minyak mentah melalui pipa dari wilayah tersebut. Ini menyusul keluarnya keputusan dari arbitrase yang mewajibkan Turki mendapat persetujuan dari Baghdad sebelum melakukan pemompaan minyak. Terhentinya ekspor dari Kurdistan Irak menyebabkan jumlah pasokan minyak global berkurang 450.000 barel per hari (bph).
Tergelincirnya harga minyak mentah dunia juga dipicu penguatan dolar AS dan kemungkinan Federal Reserve kembali menaikkan suku bunga pada Mei.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2023 ditutup longsor 1,69 dolar AS atau 2,05% menjadi 80,83 dolar per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni berakhir anjlok 1,55 dolar AS atau 1,8% menjadi 84,76 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.