Jumat, Maret 21, 2025
27.5 C
Jakarta

Menteri BUMN: Indonesia Miliki Cadangan Emas 2.600 Ton,  Terbesar ke-6 di Dunia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indonesia memiliki cadangan emas terbesar ke-6 di dunia sebesar 2.600 ton dan mempunyai simpanan emas Batangan nasional menempati peringkat ke-45 dunia. Hal itu dikemukakan Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam sambutan peresmian Bank Emas (Bullion Services) Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2/2025) oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Erick menyatakan, peresmian Bank Emas ini adalah sebuah langkah historis bagi Indonesia sekaligus merupakan langkah strategis yang diambil oleh Presiden, mengingat Indonesia adalah negara dengan cadangan emas terbesar ke-6 di dunia sebesar 2.600 ton dan memiliki simpanan emas Batangan nasional menempati peringkat ke-45 dunia.

“Alhamdulillah, ini adalah sejarah yang luar biasa. Dengan dukungan penuh dari Presiden, serta kerja sama seluruh kementerian dan pihak terkait, hari ini kita resmi meluncurkan sebuah ekosistem, alur pasok, dan perdagangan emas nasional. Ini membuktikan bahwa Indonesia mampu melangkah maju dan mandiri,” ujar Erick Thohir dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (27/2/2025).

Erick menambahkan, saat ini, Indonesia memiliki cadangan emas sekitar 201 ton, jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura yang memiliki 228 ton. Meski demikian, dengan percepatan produksi emas nasional, cadangan emas Indonesia diproyeksikan meningkat secara signifikan dalam lima tahun ke depan.

“Dalam waktu 5 tahun, berdasarkan paparan dari Pegadaian saja, bisa meningkat sampai 219 ton, belum di BSI kalau 219 ton saat ini maka 5 tahun ke depan sudah hampir 440 ton, jadi ini sebuah peningkatan yang luar biasa dalam waktu 5 tahun,” jelas Erick.

 

Bank Emas ini juga akan menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini menyimpan emas secara pribadi dan belum masuk ke dalam system keuangan formal. Diperkirakan terdapat sekitar 1.800 ton emas yang beredar di masyarakat dalam berbagai bentuk.

Melalui layanan seperti tabungan emas, gadai emas, serta perdagangan emas yang dikelola secara profesional, masyarakat diharapkan dapat lebih percaya pada sistem keuangan formal yang aman dan transparan.

“Karena itu, kita ingin mengundang mereka untuk percaya kepada sebuah sistem keuangan yang formal, memang kita harus mulai meyakinkan, menggedor mereka bahwa ini sistem keuangan yang aman buat mereka. Di sini, tentu pelayanan selain Tabungan emas, gadai emas, ini yang akan memudahkan Masyarakat untuk mengalirkan bagaimana mereka bisa mulai menjadi bagian dari perdagangan emas nasional. Tadi di sampaikan, ada pembiayaan emas, penitipan emas, dan tentu perdagangan emas secara langsung,” lanjutnya.

Erick, lebih jauh menjelaskan, bahwa hadirnya Bank Emas ini sejalan dengan visi Pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8%. “Kehadiran Bank Emas ini juga bertujuan untuk memperluas inklusi keuangan dan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” lanjutnya.

Artikel Terkait

BI Pastikan Likuiditas Perbankan Memadai, Tercermin di AL/DPK 26,32% dan CAR 27,01%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan ketahanan perbankan...

BI-Rate Tetap 5,75%, Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia...

Kabar Gembira, NPI Februari 2025 Surplus US$3,12 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, Neraca...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini