Kamis, September 19, 2024
28.2 C
Jakarta

Perusahaan Gas Negara Paparkan Kinerja dan Upaya Strategis Pengelolaan Gas Bumi

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), subholding gas Pertamina, mengemukakan, diversifikasi usaha ke depan didorong melalui peran anak perusahaan sehingga target pertumbuhan pendapatan konsolidasi dapat diperoleh melalui bisnis lain.

Menjelang akhir 2023, kebijakan strategis yang ditempuh adalah secara konsisten menambah portofolio pelanggan baru untuk mencapai target volume pengelolaan gas bumi. Upaya diversifikasi usaha didorong melalui peran anak perusahaan.

PGAS menjalankan Customer Acquisition guna mencapai penambahan pengelolaan volume gas bumi melalui penambahan pelanggan baru , penyediaan infrastruktur gas beyond pipeline (LNG & CNG retail) dan perluasan jaringan gas (jargas) rumah tangga untuk mendukung kebijakan pengurangan subsidi.

“Untuk diversifikasi bisnis, dikembangkan oleh anak perusahaan melalui pengembangan LNG Arun, proyek biomethane, dan optimasi WK Pangkah,” terang Arief Setiawan Handoko, Direktur Utama PGAS dalam Public Expose LIVE 2023, Rabu (29/11/2023).

Terkait pencapaian operasional, demikian Arief, pengaliran gas bumi di bisnis transmisi sebesar 1.444 MMSCFD berhasil tumbuh sebesar 8%. Ini karena mengalirnya gas di Pipa Transmisi Gresik-Semarang.

Volume niaga gas bumi juga bertumbuh 5% atau menjadi 935 BBTUD dimana jumlah pelanggan mencapai lebih dari 839 ribu dengan volume terbesarnya dari pembangkit listrik, industri kimia, keramik, makanan dan pupuk.

Salah satu sebab peningkatan volume niaga karena rerata harga gas yang dijual PGN sangat kompetitif bila dibandingkan bahan bakar lain seperti HSD (setara USD 41,18/MMBTU), LPG – 12 kg (setara USD 26,20/MMBTU) atau MFO (setara USD 33,74/MMBTU).

Portofolio usaha lain yang dilaksanakan anak perusahaan, beberapa yang mencapai pertumbuhan kinerja adalah transportasi minyak sebesar 42,9 MMBOE atau bertumbuh 400% karena penyaluran minyak melalui pipa Rokan. Kemudian, pada regasifikasi LNG terdapat kenaikan 21% menjadi 158 BBTUD karena adanya kenaikan permintaan di LNG Hub Arun.

Berdasarkan kinerja operasional tersebut, pendapatan konsolidasi yang dibukukan PGAS meningkat sebesar 2% atau tercatat USD2,69 miliar. Kontribusi terbesar diperoleh dari bisnis niaga dan transmisi gas bumi sebesar78%, selebihnya merupakan usaha hulu dan lainnya.

Posisi kas setara kas masih terlihat solid untuk kebutuhan investasi dan modal kerja perusahaan, dimana nilai yang dibukukan sebesar USD1,04 miliar. Angka ini mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ini karena upaya PAGS memperbaiki struktur utang melalui aksi korporasi pembelian kembali obligasi.

Fadjar Harianto Widodo, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGAS menambahkan, posisi kas PGAS masih baik. “Posisi kas kami masih baik pasca buyback tahun ini dan didorong oleh operating cashflow yang terjaga,” katanya.

Selain itu, menurut  Fadjar, melihat interest coverage ratio (sebesar 10,3x) serta rasio utang terhadap modal (sebesar 0,5x) maka PGAS masih dalam kondisi likuiditas yang sehat. “Bilamana ke depan dibutuhkan pembiayaan eksternal, kesempatan itu masih terbuka untuk kami,” ujar Fadjar.

Selanjutnya, per September 2023, belanja modal sudah terealisir sebesar US$132 juta, dari target sebesar US$457 juta tahun ini. Dari angka US$137 juta tersebut, sebesar 57% digunakan untuk usaha hilir beserta lainnya, sisanya 43% untuk kebutuhan usaha di bidang hulu.

Beberapa proyek yang menyerap pemakaian modal tersebut diantaranya adalah gasifikasi kilang minyak Pertamina melalui Pipa Gas Senipah – Balikpapan, jaringan gas kota (jargas) dan revitalisasi terminal LNG Arun.

Pipa Senipah – Balikpapan telah terpasang ±76 km dari target ±78 km. Proyek ini merupakan bagian kontribusi sinergi PGAS di Pertamina dalam mendukung kegiatan operasi Refinary Unit V Balikpapan. Pipa yang akan dibangun memiliki diameter 20 inch dan dimulai sejak 2022.

Sebagai dukungan terhadap pemerintah menjalankan proyek strategis nasional, pembangunan jargas yang dibiayai PGAS telah dilaksanakan di 37 kota/kabupaten dengan berbagai moda transportasi. Pembangunan yang telah terselesaikan sebanyak 102.354 sambungan rumah.

Upaya revitalisasi aset Terminal LNG Arun dilaksanakan sehubungan upaya menangkap potensi pasar LNG Asia yang sangat menarik. Tangki yang tidak teroptimalkan akan dimodifikasi sehingga kapasitas dengan desain 127.000 m3 dapat beroperasi kembali ke depannya. Adapun proyek ini sekarang dalam tahap mencari mitra kerja untuk pekerjaan EPC.

PGAS juga akan terus aktif berkontribusi dan memanfaatkan peluang pencapaian target Net Zero Emission melalui pengembangan biometana. Proyek ini merupakan upaya menjaga keberlanjutan bisnis gas bumi PGAS yang memanfaatkan limbah sawit. Potensi permintaannya sejauh ini dapat mencapai ±5,2 MMSCFD. Sejauh ini proyek masih dalam proses penyusunan Front End Engineering Desain (FEED).

Artikel Terkait

Berkat Inovasi, Aneka Tambang Raih Penghargaan Tertinggi IQPC 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali...

Djasa Ubersakti Raih Kontrak Baru Rp94,56 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) memperoleh...

Gempuran Mobil Listrik China Semakin Kuat, Begini Strategi Astra Pertahankan Dominasi!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Persaingan di industri otomotif Tanah Air...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini