Sabtu, Mei 24, 2025
25.1 C
Jakarta

Sudah Tiga Sesi Berturut-turut Harga Emas Melorot, Investor Panik Gak Ya!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas meleleh pada akhir perdagangan Senin (10/4/2023) waktu setempat atau Selasa pagi (11/4/2023) WIB. Logam mulia ini cetak hattrick lantaran sudah tiga sesi berturut-turut harganya melorot. Kendati begitu, para investor sepertinya belum kelihatan panik. Wajar saja, soalnya harga emas masih bertahan di atas level psikologisnya yakni 2.000 dolar AS per ounce.

Adapun pemantik turunnya harga emas salah satunya adalah karena masih ada kalangan pemilik modal tersebut yang melakukan aksi ambil untung. Maklum saja, pada pekan lalu terjadi kenaikan harga emas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, ditutup terjatuh 22,60 dolar AS atau 1,12% menjadi 2.003,80 dolar AS per ounce. Harga logam kuning ini sempat menyentuh level tertinggi sesi pada kisaran 2.021,50 dolar AS per ounce dan terendah di 1.996,50 dolar AS per ounce.

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan Kamis (6/4/2023), harga emas berjangka melemah 9,20 dolar AS atau 0,45% menjadi 2.026,40 dolar AS per ounce. Di hari Rabu (5/4/2023), harga emas berjangka menciut 2,60 dolar AS atau 0,13% menjadi 2.035,60 dolar AS per ounce. Sebelumnya, pada Selasa (4/4/2023) waktu setempat, harga emas berjangka menguat 37,80 dolar AS atau 1,89% menjadi 2.038,20 dolar AS per ounce.

Sementara itu, pada Jumat (7/4/2023) Bursa Comex ditutup karena hari libur Paskah.

Di lain sisi, penurunan harga emas juga terimbas penguatan dolar AS setelah laporan pekerjaan AS yang dirilis pada Jumat (7/4/2023) menunjukan angka yang solid. Ini mencuatkan kemballi ekspektasi bahwa Federal Reserrve akan menaikan suku bunga AS lebih lanjut. Adapun indeks dolar berakhir naik 0,53% terhadap sejumlah mata uang utama lainnya di 102,55 setelah mencapai 102,81 atau tertinggi sejak 3 April.

Sementara itu, berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS terungkap bahwa lapangan pekerjaan baru di Negeri Paman Sam tersebut bertambah 236.000 pada Maret. Ini merupakan kenaikan bulanan terkecil sejak penurunan pada Desember 2020. Pasar kerja yang ketat dapat mendorong Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga pada pertemuan Mei.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Senin (10/4/2023) bahwa persediaan grosir di negara tersebut mengalami kenaikan tipis 0,1% pada Februari setelah turun 0,6 persen pada Januari. Menurut perkiraan kalangan ekonom persediaan bakal naiksekitar  0,2%.

Artikel Terkait

Emas, Aset Solid dalam Strategi Keuangan Jangka Panjang, Begini Penjelasan Dirut HRTA

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata...

Nggak Nyangka! Harga Emas Tiba-Tiba Ambruk Gegara Ini…

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia tergelincir pada penutupan perdagangan...

Harga Minyak Dunia Melemah, Pasar Khawatir OPEC+ Bakal Tambah Produksi

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali anjlok...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>