STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan Rabu (7/8/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (8/8/2024) WIB. Harga minyak tetap naik meskipun pasar saham sedang mengalami penurunan.
Minyak mentah AS, atau West Texas Intermediate (WTI), naik lebih dari 2% setelah sempat mencapai posisi terendah dalam enam bulan terakhir. Peningkatan ini terjadi karena stok minyak mentah yang berkurang dan ketegangan di Timur Tengah yang tetap tinggi.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September melesat US$2,03 atau 2,77% menjadi US$75,23 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober melonjak US$1,85 atau 2,42%. Mencapai US$78,33 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Stok minyak mentah di AS turun sebesar 3,7 juta barel pekan lalu. Di sisi lain, persediaan bensin justru naik sebanyak 1,3 juta barel, menurut Administrasi Informasi Energi AS.
Sebelumnya, kekhawatiran akan resesi sempat menekan pasar minyak. Namun, ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan pemotongan produksi oleh OPEC+ memberikan dasar yang kuat bagi harga minyak.
Menurut catatan Goldman Sachs minggu ini, Brent diperkirakan akan tetap di atas US$75 per barel karena risiko resesi yang terbatas dan permintaan minyak yang kuat di Barat serta India.
Israel saat ini sedang bersiap menghadapi serangan yang diantisipasi dari Iran setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pekan lalu. Pejabat Gedung Putih mengungkapkan bahwa Iran mungkin sedang mempertimbangkan kembali serangan besar terhadap Israel di tengah tekanan diplomatik dan pengiriman aset militer AS ke wilayah tersebut.