STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) tetap menunjukkan kekuatannya meskipun induk perusahaannya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), sedang mengalami restrukturisasi utang. Syailendra Ogan, Direktur Keuangan, Human Capital & Manajemen Risiko WIKA Beton, menegaskan bahwa WIKA Beton mampu berdiri sendiri tanpa ketergantungan pada WIKA.
Sejak lama, proyek yang dikerjakan WIKA Beton dari WIKA tidak pernah lebih dari 20%. Pada tahun 2024, bahkan turun menjadi di bawah 10%. Hal ini membuktikan bahwa WIKA Beton memiliki kekuatan mandiri. “Kalau ada apa-apa dengan WIKA, kita masih bisa bertahan,” ujar Syailendra, dalam acara Media Gathering, di Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Saat WIKA menjalani restrukturisasi, WIKA Beton sempat mengalami pembekuan transaksi dengan perbankan dari Desember hingga Maret. Namun, melalui serangkaian pertemuan dengan pihak perbankan, WIKA Beton berhasil meyakinkan mereka bahwa restrukturisasi WIKA tidak mempengaruhi operasional WIKA Beton.
Pada Mei, pembekuan transaksi mulai dicabut. “Kita buktikan bisa hidup sendiri tanpa perbankan. Tapi dalam bisnis, seharusnya tidak begitu,” tambah Syailendra. Berkat usaha tersebut, WIKA Beton kini kembali mendapatkan kepercayaan dari perbankan, termasuk dari Bank Mandiri.
Bank Mandiri yang sebelumnya memberikan kredit sebesar Rp1,6 triliun, kini telah meningkatkan kontrak kredit menjadi Rp2,4 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp600 miliar adalah kredit uncommitted. Ini menunjukkan kepercayaan tinggi Bank Mandiri terhadap stabilitas dan kinerja WIKA Beton.
Dengan capaian ini, WIKA Beton membuktikan bahwa mereka mampu bertahan dan berkembang meskipun induk perusahaannya mengalami tantangan. “Kami yakin, dengan restrukturisasi WIKA, kami tetap bisa maju dan berkembang,” tutup Syailendra.