Selasa, September 17, 2024
30.7 C
Jakarta

Usai Diserang Kelompok Lockbit 3.0, BSI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman, Layanan Perbankan Berjalan Normal!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) kembali memastikan bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi aman. Dengan demikian, nasabah dipersilahkan bertransaksi secara normal dan aman.

Hal itu dikemukakan oleh Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo menanggapi isu yang berkembang terkait adanya kebocoran data lantaran serangan siber.

“Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Sebagaimana diketahui, layanan BSI sempat mengalami kelumpuhan selama empat hari, terhitung sejak Senin (8/5/2023). Para nasabah mengeluh karena tidak dapat  bertransaksi baik melalui ATM maupun mobile banking BSI.

Belakangan, kelompok Lockbit 3.0 mengaku sebagai dalang dibalik serangan ransomware pada bank syariah pelat merah tersebut. Bahkan, Lockbit 3.0 mengklaim telah menucuri data BSI sebesar 1.5 terabyte yang berisi informasi pribadi dari 15 juta nasabah dan karyawan Perseroan.

Pihak Lockbit 3.0 bahkan mengancam akan menyebarkan semua data yang sudah dicuri tersebut bila dalam waktu 72 jam pihak BSI tidak mengontak para hacker, untuk bernegosiasi.

Melalui siaran pers hari ini, BSI mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan siber yang dapat menimpa siapa saja. BSI pun terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.

Gunawan mengakui bahwa serangan siber merupakan ancaman di era digital, seiring dengan meningkatnya penggunaan IT pada proses bisnis. Serangan siber dapat terjadi di mana-mana dan bisa menyasar ke berbagai pihak.

“Ini merupakan keniscayaan dengan semakin banyaknya penggunaan IT pada bisnis. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pelaku bisnis untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan masyarakat umum, untuk mencegah kejahatan siber semakin berkembang,” ujarnya.

BSI sendiri, setelah menerima informasi tentang kemungkinan adanya serangan, dan terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.

“Mengenai isu serangan, BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” katanya.

Dia mengatakan, BSI terus melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.

Secara paralel, BSI juga melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.

Di mata BSI, lanjutnya, kepentingan nasabah merupakan hal yang paling utama. Pihaknya terus memastikan agar perlindungan konsumen, dalam hal ini perlindungan terhadap data dan dana nasabah, terus terjaga.

“Gangguan yang sempat terjadi pada sistem BSI pada Senin, 8 Mei 2023, sudah diatasi secara bertahap. Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan. Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang,” tuturnya.

BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber perbankan, dan senantiasa mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

Pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh nasabah untuk tidak memberikan PIN, OTP maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI.

Adapun bagi nasabah yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut dapat menghubungi Bank Syariah Indonesia Call 14040.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses normalisasi layanan BSI yang terjadi pekan lalu,” tutupnya.

Artikel Terkait

Direksi BCA Syariah ‘Blusukan’ ke Kantor Cabang Jakarta, Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Aksi Langsung!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dalam rangka merayakan Hari Pelanggan Nasional,...

Laba Bersih BSI Melonjak 20,28%, Tembus Rp3,4 Triliun di Paruh Pertama 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)...

BTN Rampungkan Akuisisi Bank Syariah Tahun Ini, Sudah 70% Sepakat!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini