STOCKWATCH.ID (JAKARTA)-Penjualan konsolidasi PT Citatah Tbk (CTTH) ditargetkan sebesar Rp132,45 miliar pada tahun 2024. Target penjualan emiten produsen marmer tersebut, sekitar 28,87% di atas proyeksi penjualan CTTH tahun 2023 yang sebesar Rp102 miliar.
Direksi CTTH dalam materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/12) menyebutkan, target ini didukung oleh pesanan produk Perseroan, baik dari pembeli di dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk tahun 2024, menurut Direksi, terdapat pesanan dari Puri Residance, Savyavasa Apartement, Parq Ubud, Golf Island Pantai Indah Kapuk (PIK), dan Summarecon Lestarri Lakeview. Sementara pesanan dari luar negeri, antara lain Versailles Mansions Florida, Amerika Serikat, Shinheung Stone, Co, Ltd, Korea Selatan, dan Avalon, California, Amerika Serikat.
Manajemen Perseroan mengatakan, untuk mencapai target penjualan tahun depan, pihaknya tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan operasional perusahaan. Selain itu, Perseroan juga melakukan diversifikasi penjualan di pasar domestic dengan memanfaatkan portofolio produk yang beragam dan mencari segmen market yang baru pada tahun 2024.
Hingga September 2023, CTTH membukukan penjualan sebesar Rp61,43 miliar, turun 28,69% dari Rp86,15 miliar pada Januari-September 2022. “Pencapaian penjualan tersebut mencerminkan 60,23% dari target Rp219,25 miliar tahun 2023,” tulis Direksi dalam materi paparan publik yang diumumkan, Selasa (12/12).
Penjualan produk di pasar domestik menyumbang pendapatan CTTH sebesar Rp49,59 miliar per September 2023. Sedangkan penjualan ekspor hanya mengkontribusi pendapatan Perseroan sebesar Rp11,84 miliar.
Manajemen CTTH mampu menekan turun beban pokok pendapatan 28,66% menjadi Rp43,55 miliar pada Januari-September 2023, dari Rp61,06 miliar. Selain itu, beban usaha dan beban lain-lain CTTH juga turun, masing-masing sebesar 10,3%, jadi Rp17,41 miliar dan 66,52% ke Rp5,44 miliarper September 2023.
Namun, sayangnya, emiten produsen dan penjualan marmer, serta kerajinan tangan marmer itu masih merugi Rp4,97 miliar pada Januari-September 2023, turun 52,97% dibanding kerugian Rp10,57 miliar pada periode sama 2022 .
PT Citatah Tbk adalah perusahaan swasta pertama yang mengembangkan sumber-sumber marmerIndonesia serta bergerak di bidang ekstraksi dan pemrosesan marmer selama kurun waktu lebih dari empat puluh tahun. Perusahaan mengawali penambangan marmer berwarna krem di desa Citatah, Bandung, dan pada tahun 1996 membuka lahan tambang di desa Siloro, serta pada tahun 2005 kembali membuka lahan tambang di Bunea, Sulawesi Selatan.
Citatah merupakan produsen marmer terbesar di Indonesia dan agen tunggal Bisazza, Caesarstone, Nextep Leathers, Geoluxe, Coverlam, dan HI-MACS. Sementara itu, produk yang dihasilkan Perseroan antara lain, Slabs, Blocks, dan Tiles. Produk lainnya adalah Bisazza, Geoluxe, Nextep Leathers.
Perseroan memiliki 2 unit pabrik, yakni di Bunea, Pangkep, Sulawesi Selatan dengan luas tanah sekitar 18 hektar dan luas bangunan pabrik dengan sarana dan prasarana seluas 28.344 meter persegi yang dikhususkan untuk memproses hasil tambang sendiri dan diproduksi menjadi Standar Slab dan Tiles.
CTTH juga memiliki pabrik di Karawang, Jawa Barat dengan luas tanah sekitar 18 hektar dan luas bangunan pabrik dengan sarana dan prasarana seluas 22.188 meter persegi, terutama untuk proses batu impor dari berbagai negara dengan desain dan pabrikasi sesuai pesanan pelanggan.